ERA.id - Selama bertahun-tahun, nama Vigit Waluyo atau VW sudah populer di dunia sepakbola tanah air. Sebenarnya, siapa Vigit Waluyo yang akhir-akhir ini diduga menjadi tersangka kasus mafia bola?
Vigit Waluyo adalah aktor intelektual yang selama ini mengatur skor atau match fixing pertandingan-pertandingan sepak bola di Indonesia.
Menurut Kapolri, sejak tahun 2008 nama Vigit Waluyo sudah populer di kalangan sepak bola nasional. Saat ini ia ditetapkan tersangka.
Menurut Jenderal Listyo, selama ini ia tidak pernah tersentuh oleh hukum. Namun, berkat data intelijen yang disampaikan PSSI kepada Satgas Anti-Mafia Bola, tindak pidana match fixing dalam pertandingan kompetisi liga berhasil diungkapkan.
Adapun Vigit Waluyo termasuk satu dari delapan orang tersangka kasus mafia bola yang mengatur skor pertandingan sepak bola kompetisi Liga 2 yang terjadi pada November 2018.
Delapan Orang Tersangka Ditetapkan
Kepala Satgas Anti-Mafia Bola Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan kedelapan orang tersangka itu terdiri atas empat orang wasit, antara lain berinisial K, AS, RP, dan R, dan satu orang asisten manajer klub dengan inisial DRN.
Selanjutnya satu LO wasit dengan inisial KM dan seorang kurir berinisial GAS tetapi masih berstatus DPO (daftar pencarian orang).
"Satu orang pelobi berinisial VW, yang disampaikan Kapolri," kata Irjen Asep.
Dalam kasus ini, katanya, ditemukan indikasi keterlibatan pihak klub sepak bola dalam praktik pengaturan skor atau match fixing tersebut.
Modusnya yaitu dengan cara melobi perangkat wasit dan menyerahkan sejumlah uang untuk membuat salah satu klub unggul dalam pertandingan sepak bola.
Pihak klub mengaku sudah mengeluarkan uang sejumlah lebih kurang Rp1 miliar untuk melobi para wasit pada sejumlah pertandingan.
Kemudian, penyidik Satgas Anti-Mafia Bola telah memeriksa 17 orang saksi, delapan saksi ahli yang terdiri dari enam ahli pidana, satu ahli perwasitan dari PSSI dan satu ahli perwasitan dari FIFA yang tinggal di Penang, Malaysia.
"Dapat kami sampaikan juga bahwa kami telah melakukan kegiatan rekonstruksi sebanyak 97 adegan terkait dengan pertandingan klub X dan Y," kata Irjen Asep.
Berdasarkan keterangan ahli perwasitan, ada 23 kejanggalan pada keputusan wasit yang diduga berkaitan dengan praktik suap kepada para tersangka.
"Penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti," tuturnya.
Saat ini perkembangan berkas penanganan perkara tersebut sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung dan menunggu pelimpahan tersangka dan juga barang bukti ke jaksa penuntut umum (JPU) atau P-21.
Siapa Vigit Waluyo
Diketahui, Vigit Waluyo adalah eks bos klub Liga 2 2018, PS Mojokerto Putra. Vigit Waluyo menjadi tersangka kasus pengaturan skor setelah rekan seprofesinya, Bambang Suryo membocorkannya di acara Mata Najwa.
Sebelum namanya disebut-sebut di acara Mata Najwa, ia sudah banyak dikenal di dunia sepak bola nasional.
Vigit Waluyo pernah tercatat sebagai pemilik klub PS Mojokerto Putra (PSMP).
PS Mojokerto Putra (PSMP) sendiri bermain di Liga 2 2018. Namun, sayangnya ia hanya bisa lolos ke babak delapan kompetisi sepakbola kasta kedua di Indonesia ini.
Darah sepakbola Vigit Waluyo diturunkan dari sang ayahnya yang juga menjadi tokoh bola Indonesia, yakni HM Mislan.
HM Mislan adalah pendiri klub Gelora Dewata Bali (era Galatama) di era 1980 an. Selain menjadi pendiri Gelora Dewata, HM Mislan juga sempat memanajeri Persebaya Surabaya.
Ia juga mendirikan klub internal anggota Persebaya Surabaya, Putra Gelora. Selain itu, HM Mislan pernah menduduki kursi Ketua Umum Yayasan Arema pada 1985/1986.
Kecintaan sepakbola yang ada dalam diri HM Mislan akhirnya mengalir ke sang anaknya, Vigit Waluyo.
Dia juga terlibat dan pernah mempunyai beberapa klub sepakbola di Indonesia. Pernah tercatat sebagai manajer PSIR Rembang, Persewangi Banyuwangi, Persikubar Kutai Barat, Kalimantan Timur, dan Deltras Sidoarjo yang berkiprah di Liga Indonesia sebelum akhirnya mengalami degradasi.
Selain itu, Vigit Waluyo juga sempat berkedudukan sebagai Ketua PSSI Jatim. Namun tidak lama, sebelum akhirnya digantikan La Nyalla Mattaliti.
Vigit Waluyo dapat disebut sebagai keluarga sepakbola. Kecintaan sepakbola Vigit juga diwariskan kepada anak perempuannya, Ayu Sartika Virianti.
Ayu Sartika Virianti pernah mendapat kepercayaan sebagai manajer Deltras Sidoarjo pada 2009. Pada saat itu, Deltras Sidoarjo berdiri setelah melebur dari nama Gelora Dewata yang pindah ke Sidoarjo.
Selain itu, Ayu Sartika Virianti juga menjadi istri dari Danilo Fernando. Mantan gelandang Persebaya Surabaya itu, saat ini menduduki posisi sebagai pencari bakat tim PSS Sleman.
Demikianlah ulasan tentang siapa Vigit Waluyo, yang ditetapkan sebagai tersangka mafia sepakbola.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…