Ledakan di Gudang Amunisi Picu Trauma Psikologis bagi Warga Sekitar

| 01 Apr 2024 09:10
Ledakan di Gudang Amunisi Picu Trauma Psikologis bagi Warga Sekitar
Cluster Visalia, Kota Wisata Cibubur, Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

ERA.id - Warga Cluster Visalia, Kota Wisata Cibubur, menyatakan sikap usai ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang lokasinya tak jauh dari kediaman mereka.

Sekretaris Pengurus Cluster Visalia Aldi Setiadi saat mengadakan pertemuan antar warga di Gunung Putri, Minggu, menceritakan dampak ledakan tersebut pada anak-anak mereka.

Warga Cluster Visalia merupakan bagian dari 324 warga yang mengungsi setelah terjadinya ledakan gudang pada Sabtu (30/3) malam, karena alasan keamanan.

"Ledakan terjadi mengakibatkan trauma psikologis kepada anak-anak kita. Kebanyakan anak anak itu, ya berdasarkan obrolan (dengan orangtuanya), mereka tidak bisa tidur, trauma," ujar Aldi, seperti dikutip Antara.

Ia mengungkapkan, anak-anak sempat histeris saat terjadi kobaran api dan kepulan asap serta suara ledakan beruntun. 

Terlebih, ledakan pertama terjadi saat sedang mereka sedang berbuka puasa.

"Karena (anak-anak) kita juga lagi ada acara Ramadhan di klaster komplek dari jam 5 sore sampai jam 6 dan lanjut buka puasa. Mereka sangat trauma sekali karena melihat ledakan dan api yang besar sekali," ungkap Aldi.

Warga pun meminta perawatan khusus untuk menangani dampak traumatik pada anak-anak mereka.

"Yang kedua kita juga minta adanya birokrasi koordinasi antara pihak institusi terkait dengan pengembang Visalia dimana kita pada saat kita ingin huni tempat ini memang kita tidak diberi tahu bahwa adanya gudang peluru di sekitar tempat tinggal kami," ujarnya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu mencatat sebanyak 31 rumah mengalami kerusakan terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Data sementara ada 31 rumah yang terdampak berupa kaca pecah, plafon retak, atap retak/bolong," ungkap Asmawa.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari dalam melakukan asesmen mulai dari menghitung jumlah rumah yang rusak, upaya koordinasi hingga menentukan langkah-langkah penanganan.

Asmawa mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Bogor berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan terhadap rumah yang rusak.

"Tentu akan didata terlebih dahulu lalu dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar untuk tindak lanjut penanganan," ujar Asmawa.

Sementara, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut rumah warga yang terdampak akibat kebakaran Gudmurah akan diberikan ganti rugi.

"Ya tentunya nanti kami akan data, akan disisir oleh aparat teritorial yang sekarang sudah bekerja. Nanti apabila ada kerusakan di rumah masyarakat, kami akan ganti," ungkap Agus.

Rekomendasi