ERA.id - Hingga Senin (20/7/2020) pasien sembuh dari penyakit COVID-19 tercatat bertambah 1.576 orang, sehingga secara keseluruhan menjadi 46.977 orang.
"Sekali lagi, tempat bekerja, kantor atau industri (pabrik), kami mohon untuk betul-betul bisa menciptakan suasana kerja yang aman dari COVID-19," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Senin (20/7/2020).
Ia mengatakan berdasarkan data yang dihimpun sampai dengan Senin (20/7) pukul 12.00 WIB, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tercatat bertambah 1.693 menjadi total 88.214 kasus. Sedangkan, pasien COVID-19 meninggal tercatat bertambah 96 orang menjadi 4.239 orang.
"Gambaran penambahan kasus ini adalah gambaran dari aktivitas produktif yang semakin tinggi, namun tidak mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Berdasarkan distribusi jumlah kasus, DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus terkonfirmasi positif terbanyak, yakni 361 orang dengan kasus sembuh 154 orang.
Kemudian, Jawa Tengah melaporkan kasus positif baru sebanyak 354 orang dan kasus sembuh 300 orang, Jawa Timur dengan 237 kasus positif dan 475 orang sembuh, Sulawesi Selatan 125 kasus positif dan 278 orang sembuh, Gorontalo sebanyak 105 kasus baru dan tidak ada laporan orang sembuh, Sulawesi Utara 64 kasus baru dan 39 orang sembuh, serta Jawa Barat dengan 60 kasus baru dan 93 orang sembuh.
Hari ini, kata Yurianto, ada 16 provinsi yang melaporkan kasus baru di bawah 10, bahkan ada 7 provinsi yang hari ini melaporkan tidak ada penambahan kasus, di antaranya adalah Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, dan Lampung.
Gugus Tugas juga mencatat kasus suspek sebanyak 36.380 orang dengan 467 kabupaten/kota yang telah terdampak di 34 provinsi.
Sementara itu, spesimen yang telah diperiksa hari ini sebanyak 14.027 spesimen, sehingga total spesimen yang telah diperiksa, baik dengan menggunakan pemeriksaan realtime PCR (polymerase chain reaction) dan tes cepat molekuler (TCM) adalah 1.235.545 spesimen secara akumulasi.
Yurianto kembali mengingatkan bahwa protokol kesehatan adalah satu-satunya pegangan yang harus dipatuhi agar masyarakat aman dari penularan COVID-19.
"Ingat, apabila kita terinfeksi di tempat bekerja akan menjadi sangat berisiko untuk keluarga yang ada d rumah, untuk anak-anak kita, untuk orang tua, untuk saudara-saudara kita yang memiliki penyakit komorbid," katanya.