50 Tahun Setelah Orang Pittsburgh 'Melihat Suara'

| 03 Jul 2020 13:20
50 Tahun Setelah Orang Pittsburgh 'Melihat Suara'
Iklan Picturephone di majalah Esquire (Wikimedia Commons)

“Mr. Watson, come here. I want you.” Kalimat ini diucapkan Alexander Graham Bell pada 10 Maret 1876, saat ia memperagakan cara kerja telepon yang ia ciptakan.

Hampir seratus tahun kemudian, untuk pertama kalinya, orang tidak hanya sekadar mendengar suara, tetapi juga melihat orang yang ia ajak bicara. Sejarah itu terjadi pada tanggal 30 Juni 1970, dalam peluncuran alat konferensi video komersil pertama di dunia.

Dalam video "Debut of Picturephone", diceritakan bagaimana AT&T meluncurkan layanan video konferensi pertama di dunia. Lewat sebuah layar monitor kecil, CEO Alcoa John Harper dan Walikota Pittsburgh Peter Flaherty tidak hanya saling berbicara satu sama lain, tapi bisa mendapat tampilan visual satu sama lain. Alat video konferensi komersial ini dibuat oleh AT&T dan diberi nama Picturephone Mod II.

 

Sehari kemudian, layanan berlangganan koneksi video konferensi diluncurkan oleh perusahaan yang sama melalui delapan perusahaan di kota Pittsburgh.

Kota New York City sempat akan menjadi kota kedua tempat layanan ini dijalankan. Namun, karena belum adanya jaringan yang memadai, kota New York batal melaksanakan rencana tersebut. Alhasil, kota Pittsburgh menjadi satu-satunya kota yang memiliki infrastruktur jaringan video conference kala itu.

Dalam iklannya di majalah Esquire, AT&T Bell menulis, "Beberapa orang di Pittsburgh bisa melihat suara." Iklan tersebut juga membayangkan bagaimana orang-orang bisa mendiskusikan tabel-tabel penjualan dan berbagi informasi melalui alat bernama Picturephone tersebut.

Ongkos pengoperasian layanan video konferensi di tahun 1970 tentunya tidak murah. Selain ada biaya pemasangan 150 dolar, biaya layanannya dibanderol 160 dolar per bulan (atau setara Rp15,2 juta menurut kurs tahun 2020) untuk setiap koneksi percakapan video 30 menit. Bila pemakaian melebihi durasi tersebut, maka pemakai layanan ini dikenakan biaya tambahan 0.25 dolar per menit (setara Rp23.116 saat ini).

Namun, perlu diketahui bahwa percakapan melalui Picturephone Mod II ini bukanlah panggilan video (video call) pertama di dunia. Video call pertama terjadi pada era 1920-an antara mesin telepon publik yang bisa disewa secara khusus.

Keberadaan alat video call komersil di tahun 1970 memang tidak menjadi suatu kesuksesan teknologi. Ongkos instalasi yang terlalu tinggi ditengarai menjadi alasan rendahnya jumlah pengguna layanan ini.

Namun, sistem video call harus berevolusi secara perlahan-lahan selama berpuluh-puluh tahun. Teknologi ini baru benar-benar berkembang selama 15-20 tahun belakangan. Salah satu adaptasi video call yang sukses dihasilkan oleh iPhone 4 yang diperkenalkan pada pertengahan tahun 2010. Sejak itu, teknologi video conference berkembang pesat dalam hal perangkat lunak dan kerasnya.

Saat ini video call sudah menjadi bentuk komunikasi yang lumrah dan murah. Tanpa perlu infrastruktur jaringan yang mahal, koneksi bisa dilakukan lewat jaringan Wi-Fi nirkabel. Ongkos melakukan video call turun drastis dari ratusan juta menjadi hanya sebatas biaya koneksi data.

Rekomendasi