Nostalgia Rasa Takut Dosa dalam Komik Siksa Neraka

| 23 Sep 2020 13:04
Nostalgia Rasa Takut Dosa dalam Komik Siksa Neraka
Komik Siksa Nekara (Fokal.info)

ERA.id - Pada saat kita kecil. selain dongeng tentang siksa neraka dari orang tua dan guru mengaji, kita juga akrab dengan model siksaannya dari buku komik Siksa Neraka. Ada yang masih ingat?

Tahukah kamu siapa yang membuat komik itu? Ya, namanya adalah MB Rahimsyah. Lebih jelasnya, ilustratornya adalah Ema Wardana dan ide ceritanya dibuat MB. Rahimsyah dari kitab Irsyadul Anam. Penerbitnya yakni Pustaka Agung Harapan sebuah perusahaan penerbitan buku yang terletak di Surabaya.

MB Rahimsyah dan Siksa Neraka/Boombastis

Harganya juga lumayan saat itu, seharga uang jajan sehari atau seminggu, yakni Rp5000. Penulis jadi ingat, untuk membeli komik ini, biasanya penulis meminta uang lebih ke orang tua dan tidak mencabut label harganya.

Komik ini dulu dianggap sudah sangat hebat dan digandrungi. Gambarnya bagus sekali. perwajahannya dicetak berwarna, sedangkan bagian dalamnya hanya lembar kertas koran biasa. Wajar kalau komik yang satu ini sering sekali mengalami lecek akibat terlalu sering dibaca.

Cerita komik ini, wlau sederhana saja, namun mudah diingat karena gambarnya yang mengerikan tentu saja. Awalnya digambarkan perjalanan isra’ miraj nabi Muhammad, dan akhirnya ditunjukan neraka oleh malaikat Jibril. Akhirnya oleh sang penggambar, diilustrasikanlah cerita-cerita parah penghuni neraka.

MB Rahimsyah menggambarkannya sangat detail dari tiap-tiap siksaan bahkan hingga tingkatan-tingkatan dari neraka. Setiap perbuatan buruk selalu mendapatkan siksa pedih. Komik ini berakhir dengan cerita ditunjukkannya suasana surga yang indah bagi mereka yang berbuat baik di dunia.

Ilustrasi Siksa Neraka/Boombastis

Sulit buat tidur

Penggambaran komik ini sungguh mengerikan, mulai memotong lidah, menggunting alat kelamin dan siksaan-siksaan pedih lainnya. Itu semua akibat dosa yang telah dilakukan di dunia.

Meski banyak ditampakkan orang tanpa busana, namun bocah waktu itu apalagi penulis, sudah ngeri sendiri akibat melihat siksaan nerakanya. Jujur saja, penulis hingga saat ini, masih terbayang siksa neraka dalam komik itu.

Pernah tidak kamu berpiki, kalau buku ini dirilis lagi, akan kena cekal karena mengandung banyak adegan penyiksaan dan manusia tanpa busana? Tapi, neraka memang demikian, dan mau dikasih gambaran macam apa kira-kira?

Rekomendasi