Larang Pakai Ban Kapten LGBTQ di Piala Dunia 2022, Kiper Prancis Hormati Budaya Tuan Rumah Qatar

| 15 Nov 2022 17:35
Larang Pakai Ban Kapten LGBTQ di Piala Dunia 2022, Kiper Prancis Hormati Budaya Tuan Rumah Qatar
Hugo Lloris. (Twitter/@Football__Tweet)

ERA.id - Salah satu kapten timnas Prancis, Hugo Lloris mengaku menghormati budaya Qatar yang melarang mengenakan band kapten LGBTQ dalam gelaran Piala Dunia 2022.

Dilansir dari Theguardian, Selasa (15/11/2022), Prancis adalah salah satu negara yang mendukung kampanye OneLove. Selain Prancis, ada juga Belgia, Denmark, Jerman, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Wales.

Kampanye itu sendiri merupakan bagian dari mempromosikan kaum LGBTQ. Sekaligus memberikan pesan untuk kaum LGBTQ mendapatkan hak-hak yang setara.

Pihak Qatar sendiri sebelumnya tegas menentang keras penggunaan ban kapten itu. Qatar memang diketahui merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai Islam.

Kapten sekaligus kiper andalan Prancis, Hugo Lloris, angkat bicara. Dia menjelaskan, para pendatang yang tiba di Qatar harus menghormati budaya di negara tersebut.

"Ketika kami berada di Prancis, kami menyambut orang asing, kami ingin mereka mengikuti aturan kami, menghormati budaya kami, dan saya akan melakukan hal yang sama ketika saya pergi ke Qatar," ucap Hugo Lloris.

Dia juga mengenyampingkan egonya untuk menunjukan rasa hormat, sekaligus dia tidak akan mengenakan ban kapten OneLove

"Saya bisa saja berdebat soal setuju atau tidak setuju dengan ide mereka, tapi saya harus menunjukkan rasa hormat," ujar sang kiper.

Pria berusia 35 tahun itu menjelaskan, banyak tekanan dari sekitar saat menjelang piala dunia. Bagi dia, sebagai pemain adalah status terendah dalam rantai kehidupan.

"Terlalu banyak tekanan kepada para pemain. Kami berada di urutan paling bawah kehidupan," ujarnya.

Hugo Lloris di akhir menegaskan fokusnya kini adalah memenangi Piala Dunia 2022.

"Fokus saya harus di lapangan. Setelah semuanya selesai biarkan untuk politisi. Kami adalah atlet," tutupnya.

Rekomendasi