Gara-Gara Klub Tolak Pemain Berlatih Bareng Timnas, Erick Tegur Keras Pelatih Asing

| 16 Aug 2023 09:27
Gara-Gara Klub Tolak Pemain Berlatih Bareng Timnas, Erick Tegur Keras Pelatih Asing
Erick Thohir memakai seragam Banser.

ERA.id - Ketua Umum PSSI Erick Thohir meradang melihat aksi pelatih asing di klub Liga 1 yang menolak memberi pemannya untuk berlatih bersama Timnas Indonesia.

Erick mengaku tak ingin otoriter dalam menyikapi masalah itu. "Kami ini kan tidak mau PSSI yang sekarang itu otoriter. Kami sangat terbuka dan transparan, dan memang kalender AFF U-23 dan Asian Games tidak masuk kalender besar kami," ujar Erick saat ditemui setelah menghadiri loka karya dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa kemarin.

Beberapa waktu silam, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji mengeluhkan adanya sejumlah pemain yang belum bergabung dalam pemusatan latihan timnas U-23 yang dipersiapkan untuk mengikuti Piala AFF U-23 di Thailand.

Saat itu, Sumardji menyampaikan bahwa dua klub Liga 1 yakni Persija Jakarta dan PSM Makassar telah menahan pemain-pemain yang dipanggil oleh pelatih timnas Shin Tae-yong, yakni Rizky Ridho dan Dzaky Asraf. Sampai tim berangkat ke Thailand, baik Rizky maupun Dzaky dipastikan tidak bergabung dengan tim.

Menanggapi polemik tersebut, Erick mengatakan bahwa PSSI pada prinsipnya menginginkan semua pemain yang dipanggil harus hadir memperkuat timnas.

Erick menambahkan bahwa turnamen yang masuk dalam bidikan PSSI adalah kualifikasi AFC U-23 pada September melawan Taiwan dan Turkmenistan, sebab jika dapat meraih hasil maksimal, timnas akan terbuka peluangnya untuk tampil di Piala Asia U-23 di Qatar April tahun depan.

Walau demikian Erick mengaku keberatan dengan sikap sejumlah pelatih asing di klub yang enggan melepas anak asuhnya demi memperkuat timnas.

"Saya juga mau bahwa para pelatih asing ini ada A, B, C, D-nya. Bahwa mereka harus menghormati tim nasional. Kedua mereka juga memperlakukan para asisten dan pemainnya dengan hormat. Jangan membentak-bentak sembarangan. Kita bukan bangsa yang bisa direndahkan."

"Jadi mereka juga harus menghormati adat istiadat kita. Nah mereka di sini tidak hanya memberikan prestasi, harus juga membina sepak bola Indonesia. Kalau tidak buat apa, hanya mengejar prestasi, kita tidak ada kontribusi buat bangsa," tuturnya.

Rekomendasi