ERA.id - PSM Makassar memperpanjang tren positif sebagai klub tak terkalahkan selama Liga 1 Indonesia 2022/2023, usai menahan imbang Persis Solo di Stadion Manahan Solo, dengan skor 1-1, Kamis (29/9/2022).
Gol Persis dicetak oleh Jauhari pada menit 23. Sedang gol balasan PSM dilakukan oleh Kenzo di menit 44.
Meski demikian, pelatih PSM Bernardo Tavares kembali meluapkan rasa kecewanya. Apalagi kalau bukan tentang wasit.
"Tentu saja saya tidak senang dengan hasil yang kita dapatkan. Kami mendapatkan peluang yang lebih banyak dari Persis Solo, yakni 9 tendangan mengarah ke gawang. Sedangkan Persis hanya 3. Begitupun dengan 11 tendangan percobaan ke gawan, Persis sedikitnya 5 saja. Dan dari semua peluang tersebut kita hanya mencetak 1 gol. Tentu saja saya tidak senang," ungkap Bernardo usai pertandingan.
Bernardo mengatakan, dirinya selalu menghindari agar tidak lagi mengkritik wasit. Namun, tetap saja ada kejadian yang membuat dirinya tak puas.
"Saya betul-betul selalu menghindari bicara tentang wasit. Tapi, kalian lihat apa yang terjadi. Wasit memberikan ekstra time sampai ke menit 97 padahal tambahan waktu hanya 4 menit. Waktu sudah lewat. Kalau saya kalah, harusnya dengan cara profesional, bahwa tim lawan lebih baik dari pada kita dari segi kualitas, dan saya akan pertama menyalami tim mereka," tuturnya.
Bernardo menegaskan sepakbola Indonesia membutuhkan VAR dan kualitas wasit yang lebih baik.
"Kenapa tidak memberikan opsi ini kepada sepakbola Indonesia. Di sini kita mempunyai kualitas suporter yang sangat besar. Suporter Indonesia layak mendapatkan hal yang lebih baik daripada sekadar apa yang ditunjukan perangkat-perangkat sekarang ini," bebernya.
Lebih jauh, pelatih berpaspor Portugal ini menyatakan, ada waktunya Juku Eja kalah, bukan dengan perangkat wasit.
"Pada saatnya kami akan kalah, tapi saya mau bahwa tim lain menang dari segi kualitas. Bukan gara-gara perangkat wasit yang melakukan kesalahan," ucapnya.
"Apa yang membuat saya jengkel adalah saya, staf, official, serta pemain berkerja keras di setiap pertandingan. Dan kalau kita merasa kerja keras, tetapi kita dicurangi, ini membuat saya sangat marah," tutup Bernardo.