ERA.id - Mantan atlit wushu Indonesia, Lindswell Kwok, mengkritik pemerintah Indonesia yang pilih kasih terhadap cabang olahraga (cabor) selain sepak bola.
Hal itu disampaikan merespons aksi bagi-bagi jam tangan mewah oleh Presiden Prabowo Subianto kepada para pemain tim nasional (Timnas) Indonesia seusai menang melawan Cina dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
"Tentu bangga dgn prestasi sejawat. Tapi sudah adil belum pemerintah dalam memfasilitasi atlit2nya?" ungkap Lindswell lewat Instagramnya @lindswell_k, dilihat pada Senin (9/6/2025).
Ia pun mempertanyakan alasan perlakuan istimewa pemerintah terhadap cabor sepak bola. Apakah karena banyak peminat dan lebih terkenal?
"Lantas bukannya prestasi itu dinilai dari pencapaian? Yang dikritik disini bukannya sang atlit, TAPI PERAN PEMERINTAH DALAM HAL FASILITAS ATLIT," lanjutnya.
Pemegang lima medali emas Kejuaraan Dunia Wushu itu pun bercerita nasib tragis yang menimpa atlit-atlit wushu Indonesia muda belakangan ini.
Lindswell mengungkap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memanggil atlit-atlit wushu junior untuk persiapan Youth Olimpic Games 2026. Mereka dikumpulkan untuk berlatih di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).
Namun, di tengah jalan, tiba-tiba ada kabar mendadak dari Kemenpora untuk memulangkan anak-anak karena ada efisiensi. Padahal, mereka sudah mengorbankan waktu delapan bulan tidak sekolah untuk fokus berlatih di Pelatnas.
"Mereka masih anak2. Tentu bangga dan banyak manfaat yg sudah mereka dapat dlm 8 bulan masa pelatnas. TAPI LANTAS APA BOLEH DIPULANGKAN VIA ZOOM DI MINGGU YANG SAMA DENGAN ALASAN EFISIENSI?" ungkap Lindswell.
"Kemenpora memanggil anak2 ini untuk datang ke pelatnas. Mereka mengorbankan sekolah untuk fokus di pelatnas. Tapi tiba2 dipulangkan?" lanjutnya.
Ia lalu mengungkit anggaran olahraga dari pemerintah yang jomplang antara sepak bola dengan cabor lain. Sepak bola mendapat hampir Rp200 miliar, sedangkan yang lain hanya di kisaran Rp10-30 miliar.
"Sudah kewajiban aku sebagai orang yang berkecimpung di dunia olahraga untuk speak up. Dan sekali lagi ini untuk pemerintah bukan untuk fans atau atlit tertentu," tandas Lindswell.
Lindswell merupakan salah satu atlit wushu paling terkenal sepanjang masa. Ia spesialis di taijiquan. Pada tahun 2013, ia dinobatkan sebagai Atlet Terbaik oleh Komite Olimpiade Indonesia dan menerima Satyalancana Dharma Olahraga, penghargaan olahraga tertinggi di Indonesia. Atas prestasinya, media Indonesia menjulukinya sebagai "ratu wushu".