Judoka Aljazair Ini Pilih Mundur dari Olimpiade Tokyo karena Ogah Lawan Atlet Israel

| 24 Jul 2021 19:02
Judoka Aljazair Ini Pilih Mundur dari Olimpiade Tokyo karena Ogah Lawan Atlet Israel
Judoka Aljazair, Fethi Nourine. (Foto: www.trtworld.com)

ERA.id - Judoka asal Aljazair, Fethi Nourine memilih untuk mengundurkan diri sebelum melakukan pertandingan Olimpiade Tokyo 2020. Ia menarik diri dan memilih untuk tidak bertanding karena harus melawan atlet dari Israel.

Menurut laporan media Aljazair, Fethi Nourine mundur dari jajaran atlet yang akan bertanding judo untuk kelas 73kg. Di mana ia memilih untuk mundur pada Kamis (22/7/2021) setelah hasil undian memungkinkan dirinya berhadapan dengan atlet asal Israel, Tohar Butbul.

"Kami tidak beruntung dalam undian. Kami mendapat lawan dari Israel dan itulah mengapa kami harus mundur. Kami membuat keputusan yang tepat," kata pelatih Nourine, Amar Ben Yakif, seperti dikutip media Aljazair, Sabtu (24/7/2021).

Nourine pribadi mengatakan salah satu keputusannya untuk mundur adalah konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel yang kembali merebak. Dia pun akhirnya memilih untuk mundur dari pada harus mengotori tangannya dengan melawan Butbul dari Israel.

Mengenai hal itu, Federasi Judo Internasional (IJF) merilis pernyataan resmi tentang mundurnya Fethi Nourine dari pertandingan. Dalam pernyataan itu, IJF mengatakan keputusan Nourine sangat berlawanan dengan aturan.

"IJF memiliki kebijakan non-diskriminasi yang ketat, mempromosikan solidaritas sebagai prinsip utama, diperkuat oleh nilai-nilai judo," bunyi pernyataan itu dikutip dari Japan Times, Sabtu (24/7/2021).

Keputusan Nourine untuk mundur dari kompetisi kali ini bukan lah yang pertama kali terjadi. Di kejuaraan dunia 2019 di Tokyo, dia juga memilih mundur dengan alasan yang sama.

Selain atlet dari Aljazera, negara lain termasuk Iran, Mesir, dan Libanon juga pernah melakukan penolakan bertanding dengan atlet yang berasal dari Israel.

Kini akibat keputusan mundur dari pertandingan itu, Nourine dan Benikhlef akan diperiksa oleh komisi IJF untuk mengonfirmasi fakta dari kemunduran mereka. Mereka juga diberikan sanksi dan dipulangkan ke negara asalnya.

Rekomendasi