Kasus Doping Jerat Thailand Jelang Piala AFF 2020, Ini Penyebabnya

| 31 Dec 2021 16:06
Kasus Doping Jerat Thailand Jelang Piala AFF 2020, Ini Penyebabnya
Timnas Thailand dok. AFF

ERA.id - Beberapa hari terakhir ramai pemberitaan di media sosial bahwa Thailand didiskualifikasi dari Piala AFF 2020 karena ada salah satu pemain mereka yang positif menggunakan doping, obat yang dapat menaikkan performa si pesepakbola di lapangan.

Sejumlah akun media sosial memberitakan hal di atas. Tentunya kabar di atas langsung menaikkan optimisme pencinta sepakbola Indonesia.

Jika Thailand didiskualifikasi, otomatis Timnas Indonesia keluar sebagai juara Piala AFF 2020. Ternyata Thailand dan Indonesia sama-sama dijatuhi sanksi akibat doping.

Indonesia dan Thailand sama-sama tengah dijatuhi sanksi dari Lembaga Anti Doping Dunia (WADA). Sekadar diketahui, pada Oktober 2021 WADA menjatuhkan hukuman kepada Thailand dan Indonesia karena gagal menjalankan instruksi secara maksimal perihal tes doping.

Kini, keduanya siap berebut trofi juara Piala AFF.

Perjalanan Indonesia dan Thailand terbilang serupa. Keduanya dijatuhi sanksi WADA secara bersamaan. Kedua negara juga sudah merasakan dampak sanksi secara langsung ketika berlaga di Piala Thomas-Uber 2020 yang berlangsung tahun ini.

Tim Uber Thailand yang jadi semifinalis tidak bisa mengibarkan bendera mereka pada proses penyerahan medali di podium.

Begitu pun Tim Indonesia yang tak bisa mengibarkan Bendera Merah Putih saat juara Piala Thomas.

Di kancah Piala AFF, Indonesia dan Thailand tidak bisa ditemani oleh bendera negara tiap kali lagu kebangsaan diputar sebelum pertandingan dimulai.

Dalam perjalanannya, Indonesia dan Thailand berada di grup yang berbeda. Thailand di grup A dan Indonesia di grup B.

Kini keduanya bertarung di partai puncak.

Indonesia menyisakan leg terakhir yang dilaksanakan pada Sabtu (1/1) di Stadion Nasional, Singapura, mulai pukul 19.30 WIB atau 20.30 waktu setempat.

Karena kalah 0-4 pada leg pertama, Indonesia harus menang dengan selisih minimal lima gol pada leg kedua untuk menjadi juara atau unggul setidak-tidaknya empat gol untuk memaksakan pertandingan ke babak tambahan dan, jika diperlukan, adu penalti.

Rekomendasi