ERA.id - Nikuba, sebuah alat yang diklaim mampu mengubah air menjadi dan menggantikan bahan bakar minyak untuk menggerakkan mesin kendaraan, kembali menjadi sorotan. Lantas apa itu Nikuba?
Baru-baru ini sejumlah produsen otomotif dari Italia tertarik dengan Nikuba dan mengundang penciptanya, Aryanto Misel (67), untuk mempresentasikan inovasinya.
Panglima Daerah Militer III/Siliwangi, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, menjelaskan bahwa inovasi ini awalnya menarik perhatian salah satu pabrikan otomotif terkemuka di Eropa. Mereka kemudian melakukan survei langsung ke Cirebon, tempat lahirnya teknologi ini.
Sebuah diskusi panjang pun berlangsung untuk mendapatkan informasi yang lebih luas mengenai kinerja Nikuba. Aryanto Misel adalah orang di balik inovasi ini dan ia memberikan nama Nikuba pada alat tersebut. Untuk lebih mengenal apa itu Nikuba, berikut ini ulasannya.
Apa Itu Nikuba?
Dilansir dari penelusuran BBC beberapa waktu yang lalu, Nikuba adalah alat yang mengubah air murni atau aquades menjadi hidrogen melalui proses elektrolisis. Elektrolisis adalah proses penguraian senyawa air (H2O) menjadi hidrogen (H2) dan oksigen (O) menggunakan listrik.
Namun, Pandji Prawisudha, seorang pakar konversi energi dari Institut Teknologi Bandung, menganggap penyebutan 'air sebagai bahan bakar' sebagai klaim yang menyesatkan.
Menurut Panji orang dapat salah paham bahwa air itu sendiri adalah bahan bakar, padahal sebenarnya yang menjadi bahan bakar adalah hidrogen yang dihasilkan dari air melalui elektrolisis dengan bantuan listrik. Artinya, sumber energi utamanya adalah listrik.
Proses elektrolisis sering dianggap tidak efisien karena membutuhkan energi yang cukup besar untuk menghasilkan bahan bakar. Ada kekhawatiran bahwa sumber daya aki kendaraan yang dilengkapi dengan Nikuba akan cepat habis atau tekor karena tegangan aki berkurang saat Nikuba beroperasi.
Namun, Aryanto Misel, pencipta Nikuba, mengklaim bahwa ia telah menemukan cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan memasang sebuah alat yang disebut relay. Alat ini berfungsi untuk mengurangi beban kelistrikan pada aki, sehingga aki tidak mudah habis.
Aryanto menjelaskan bahwa masalah utama yang sering diperdebatkan adalah aki yang cepat habis. Namun, setelah melakukan percobaan dengan menggunakan relay, ia mencoba menempuh jarak 25 kilometer dan aki masih dalam kondisi baik.
Dengan adanya relay, beban kelistrikan pada Nikuba dapat ditekan sehingga aki menjadi lebih ringan dan tidak cepat habis.
Selain apa itu nikuba, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…