ERA.id - Pada umumnya banyak orang yang menggunakan kompres es batu untuk menangani kaki yang terkilir atau keseleo setelah berolahraga. Namun, tidak sedikit juga yang masih melakukan beberapa kesalahan ketika menggunakan kompres es dalam menangani cedera atau bengkak. Tentunya hal tersebut akan semakin memperburuk kondisi orang yang sakit. Lantas apa saja kesalahan mengompres es batu untuk bengkak yang sering dilakukan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Kompres es dapat mengempiskan bengkak
Kompres dingin umumnya digunakan untuk mengurangi nyeri serta mengempiskan memar dan bengkak yang baru timbul dalam 24-48 jam setelah cedera dialami. Adapun tujuan dari kompres dingin ini yaitu mengurangi perdarahan ke dalam jaringan, mengurangi peradangan, dan mengurangi kejang otot serta nyeri.
Setelah cedera terjadi, area cedera tersebut akan mengalami peradangan dan kerusakan pembuluh yang mengakibatkan sel-sel darah bocor. Hal inilah yang menyebabkan kulit Anda terlihat merah kebiruan hingga ungu tua beberapa saat setelah cedera terjadi.
Di bawah ini adalah 4 kesalahan yang paling sering dilakukan saat menggunakan kompres es:
Menempelkan es langsung ke kulit
Langsung menempelkan es ke kulit adalah kesalahan paling umum yang sering dilakukan banyak orang. Tindakan ini justru dapat menyebabkan radang beku dan kerusakan pada jaringan serta sistem saraf yang ada di kulit Anda.
Agar hal tersebut tidak terjadi, sebaiknya balut dulu es batu dengan waslap tipis sebelum ditempelkan ke kulit. Anda juga dapat merendam handuk dalam baskom berisi air dingin dan es batu, peras dulu sebelum ditempelkan ke kulit.
Mengompres terlalu lama
Terlalu lama mengompres kulit dengan es dapat menjadikan kondisi Anda malah semakin memburuk. Hal ini dikarenakan paparan suhu dingin dalam waktu lama justru malah mematikan jaringan yang membuat proses pemulihan menjadi semakin lama.
Anda dapat memberikan kompres dingin pada bagian yang cedera minimal 3 kali sehari. Namun, Anda hanya diperbolehkan untuk mengompres selama 10-15 menit setiap kalinya. Jika hendak diulang, sebaiknya beri jeda 10-30 menit di antara waktu mengompres agar bagian tubuh yang cedera tetap menerima cukup aliran darah.
Tidak segera cari bantuan medis
Karena hanya bersifat sebagai pertolongan pertama, penting bagi Anda untuk tetap mendapatkan bantuan medis setelah cedera. Terutama jika Anda mengalami cedera serius yang disebabkan olahraga ataupun kecelakaan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya komplikasi setelah cedera.
Dengan demikian, setelah penanganan dengan kompres es, sebaiknya Anda segera mencari bantuan medis ke dokter, rumah sakit, atau pelayanan kesehatan terdekat agar menerima penanganan lebih lanjut.
Memaksa beraktivitas saat dikompres
Mengompres bagian tubuh yang cedera tentu hanya sebagai tindakan pertolongan pertama saja, tidak benar-benar menyembuhkan atau mengobati.
Agar cepat sembuh, Anda sangat disarankan mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera tersebut. Sebaiknya jangan dulu beraktivitas terlalu berat selama masa penyembuhan ini meski cedera sudah kempes. Anda bisa mengistirahatkan bagian yang cedera setidaknya selama 24 jam hingga kondisi Anda benar-benar membaik.
Proses penyembuhan cedera tentunya akan semakin lama jika Anda memaksa untuk menjalani aktivitas fisik.
Demikianlah ulasan tentang kesalahan mengompres es batu untuk bengkak yang sering dilakukan.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…