Cara Melihat Fenomena Supermoon 29 September, Sudah Tahu?

| 27 Sep 2023 18:06
Cara Melihat Fenomena Supermoon 29 September, Sudah Tahu?
Ilustrasi supermoon. (foto: dok. pexels)

ERA.id - Fenomena alam supermoon akan menghiasi langit Indonesia pada tanggal 29 September 2023. Fenomena tersebut merupakan fenomena supermoon terakhir pada tahun ini. Supermoon selanjutnya baru bisa disaksikan kembali pada bulan Juli 2024. Astronom amatir dari The Ekliptika Institute, Marufin Sudibyo menjelaskan, supermoon sendiri merupakan istilah milenial. Istilah itu digunakan untuk menyatakan fenomena Bulan purnama yang terjadi hampir bersamaan dengan posisi Bulan pada jarak terdekatnya ke Bumi atau perigee. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana cara melihat fenomena supermoon 29 September.

Bagaimana proses terjadinya supermoon?

Marufin mengungkapkan, supermoon merupakan fenomena yang terjadi ketika Bulan mengelilingi Bumi pada orbit yang lonjong atau bujur telur dengan nilai kelonjongan 1/18 atau empat kali relatif lebih lonjong dibanding orbit Bumi saat mengelilingi Matahari.

Pada orbit Bulan terdapat titik terdekat ke Bumi atau titik perigee dan titik terjauh ke Bumi atau titik apogee.

"Saat Bulan sedang menempati titik terdekat ke Bumi pada saat Bulan purnama, maka terjadilah fenomena Bulan purnama perigean atau dikenal juga sebagai supermoon," Marufin menjelaskan.

Ia menyebutkan fenomena supermoon pada akhir September adalah fenomena yang terakhir pada tahun 2023. Supermoon berikutnya baru bisa disaksikan lagi pada Juli 2024.

Marufin mengatakan, saat perigee terjadi, Bulan hanya memiliki jarak 351.800 kilometer yang diukur dari permukaan Bumi menuju permukaan Bulan.

Adapun pada saat fenomena bulan purnama terjadi, jaraknya akan menjadi sejauh 353.450 kilometer.

"Posisi perigee sesungguhnya telah terjadi 32 jam sebelumnya, tepatnya pada 28 September pukul 08.06 WIB," tambahnya.

Ilustrasi. (Foto- Unsplash)

Dampak supermoon terakhir 2023

Marufin menjelaskan, dampak yang terjadi di Bumi saat supermoon berlangsung yaitu pasang-surut air laut mencapai titik maksimum.

Namun, karena secara geografis wilayah Indonesia masih didominasi oleh musim kemarau, pasang surut yang maksimum tidak memiliki korelasi langsung dengan risiko bencana banjir.

"Kecuali banjir pesisir atau rob di beberapa daerah, yang sepenuhnya dikontrol oleh naik turunnya air laut," jelas Marufin.

Cara melihat fenomena supermoon 29 September

Marufin lebih lanjut menjelaskan, supermoon terakhir 2023 dapat dilihat pada hari Jumat (29/9/2023) di sebagian Indonesia Timur, tepatnya di wilayah Papua dan Maluku.

Adapun bagi Anda yang tinggal di wilayah Indonesia lainnya hanya dapat menyaksikan malam purnama yang berlangsung sepanjang malam.

Jika merujuk waktu Indonesia barat (WIB), supermoon terakhir di tahun 2023 akan terjadi pukul 16.58. Sementara di wilayah waktu Indonesia tengah (Wita) dapat disaksikan pada 17.58 dan waktu Indonesia timur (WIT) pada 18.58.

Marufin menyebutkan, secara kasat mata supermoon sangat sulit dibedakan dengan Bulan purnama biasa.

Namun, masyarakat dapat menyaksikan fenomena tersebut dengan mata telanjang atau dengan menggunakan kamera ponsel.

Pihaknya mengatakan, jika pengamatan memanfaatkan teleskop dan kamera, maka identitasnya sebagai Bulan purnama perigean dapat Anda ketahui.

"Itu pun harus diperbandingkan dengan rekaman hasil pengamatan Bulan purnama pada setengah tahun sebelumnya dengan menggunakan teleskop dan kamera yang sama serta pengaturan yang sama pula," pungkasnya.

Demikianlah penjelasan mengenai cara melihat fenomena supermoon 29 september. Semoga ulasan ini bermanfaat!

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi