ERA.id - Semakin meningkatnya jumlah pengguna internet, istilah influencer makin sering terdengar. Influencer merupakan seseorang yang dapat memengaruhi orang lain karena kapasitas yang dimilikinya. Contohnya seperti selebriti, selebgram, YouTuber, blogger, publik figur dan lain sebagainya.
Influencer memberikan pengaruh besar kepada audience. Pengaruh yang diberikan influencer bisa menjadi salah satu senjata ampuh meningkatkan brand awareness dan penjualan produk. Dalam memperoleh hasil maksimal menggunakan influencer, tentunya perlu diperhatikan beberapa hal.
Sebab, pemasaran menggunakan influencer memberikan pengaruh yang signifikan. Maka dari itu, kamu tak boleh salah memilih influencer. Kali ini, Desy Bachir, Digital Marketing Professional and CMO of Samara Media & Entertainment memberikan tips memilih influencer yang tepat untuk endorse.
Desy mengatakan influencer tak harus seseorang yang memiliki followers jutaan. Jasa influencer bisa juga dari orang terdekat, baik itu anggota keluarga, kolega bahkan teman yang menjadi keuntungan bagi pebisnis.
"Aku udah dari 2015, belum ada istilah influencer. Aku udah marketing itu KOL. Kalau branding expert, bisa saja temen kita sendiri atau orangtua buat produk parenting. Konsep influencer udah lama, karena manusia mengikuti orang lain sudah ada," ujar Desy melalui acara virtual ShopeePay Talk: Trik Strategis Kembangkan Bisnis dengan Influencer Marketing pada Selasa (31/5/2022).
Lebih lanjut, Desy menyarankan pebisnis menggunakan jasa influencer harus sesuai dengan produk yang dipasarkan. Misalnya, pebisnis menjual kebutuhan bayi harus menggunakan jasa influencer yang kerap memberikan edukasi parenting.
"Jadi, apa yang harus diperhatikan konsumen dan objektif dari produk tersebut. Kalau orangnya nggak main sosmed ya buat apa. Kalau pilih influencer, tergantung dengan konsumen yang suka dengan apa," katanya.
"Yang dilihat influencer bisa aja puluhan juta, tapi audiens nggak sesuai deh atau nggak sesuai dengan brandnya. Kalau keduanya tidak tepat, kayak nggak pernah ngomong parenting kenapa tiba-tiba jadi parenting?" lanjutnya.
Selain penyesuaian brand, Desy juga meminta pebisnis untuk tidak banyak permintaan dengan influencer. Bekerjasama dengan influencer, memang sangat baik untuk brand awareness. Hal ini bisa membuat konsumen ingin terus membeli dari produkmu.
"Kecocokan influencer dengan brand kita. Makanya bebasin aja deh, biar ada kenyamanan influencer. Kalau awareness pasti maunya gede-gede, biasanya berpengaruh lebih bawahnya kayak teman," paparnya.
Desy mengatakan menyesuaikan budget sebelum akhirnya menggunakan jasa influencer sangatlah penting. Influencer yang mempunyai jutaan followers belum tentu membuat bisnis jadi untung.
"Yang penting adalah budget, aku pernah dengar dari pebisnis menggunakan influencer tapi kok gak naik. Bisa juga asal pakai, jangan dilakukan hal itu." lanjutnya.