ERA.id - Santanera membuka tapas bar mereka, Terraza, bulan ini. Mengambil inspirasi dari terrazas dan vermuterias di Barcelona dan Lisbon, tempat kumpul-kumpul ini terletak di bubungan atap Santanera, sebuah perpanjangan dari bentangan arsitektur restoran. Bernuansa taman musim semi yang berkilau dan sejuk, bar ini dapat mengakomodasi sekitar 90 tamu dan menjamu mereka dengan pilihan kudapan, minuman anggur, dan koktil yang menggugah selerah.
Selain itu, Terraza mengundang DJ untuk menghentak lantai dansa setiap hari Jumat – dan juga untuk acara-acara reguler dan pesta-pesta.
“Di Terraza, tamu-tamu dapat menikmati pilihan pinchos yang menawan, atau kudapan-kudapan ala Spanyol yang klasik yang difermentasikan atau di masak di atas arang,” tutur chef dan co-founder Andres Becerra dalam keterangan resminya.
Andres menambahkan semua pinchos, tapas, and empanadas di Terraza dimasak dengan segar sehingga menangkap ciri khas rasa Amerika Selatan dan Mediterranean. Semuanya terinspirasi dari petualangannya di Spanyol dan Amerika Selatan. Misalnya saja, empanadas di Terraza disajikan dengan bumbu-bumbu Amerika Selatan seperti salsa macha, salsa criolla, dan chimichurri.
“Mulai dari sate yang dimasak dengan arang hingga ubi bit yang dimasak perlahan-lahan sampai matang di atas panggangan khusus lalu ditambahkan dadih kambing dan puffed buckwheat atau soba, pinchos di Terraza sangat cocok dinikmati bersama pilihan wine dan koktil yang ada di menu kami,” imbuh chef dan co-founder German Rincon.
Sementara itu, bar manager Gabriel Steinberger, yang juga bertanggung jawab atas pilihan menu minuman Terraza, mengatakan bahwa bar ini ingin menghidangkan wine dan koktil yang sempurna untuk menemani para tamu sebelum hidangan datang dan juga bincang-bincang setelahnya.
“90 persen pilihan wine kami berasal dari Eropa, terutama Prancis dan Italia,” jelasnya.
“Terutama anggur rosé kami, begitu menakjubkan dan dipilih secara seksama dari Prancis selatan untuk dinikmati tamu-tamu kami selagi mereka dimanjakan dengan keindahan matahari terbenam di Bali setelah bertamasya di pulau ini seharian. Kami terutama menyajikan wine yang low hingga medium-bodied. Kami memilih lebih banyak white wine ketimbang red wine supaya seimbang dan sejalan dengan karakter bar kami yang santai, ringan, dan menyegarkan. Tetapi, kami juga menghadirkan wine yang heavy-bodiedseperti Cabernet Sauvignon dan Pinot Noir untuk mereka yang menggemarinya.”
Untuk koktil, spesialisasi Terraza adalah casoni, sebuah koktil berbahan utama negroni yang disulap menjadi koktil highball.
“Kami mengambil model minuman dari bagaimana mereka pertama-tama membuatnya di Café Casoni di Florence, Italia, lalu kami tambahkan jus blood orange, jus lemon, dan sedikit gula. Ada cita rasa menggertak khas negroni, tetapi para tamu bisa menikmatinya dalam waktu yang lama karena biasanya negroni itu tipe minuman yang langsung dihabiskan,” ujar Gabriel.
Gabriel menambahkan bahwa Terraza menghidangkan wine alami, yang diproduksi dengan sedikit atau bahkan tanpa intervensi manusia, sesuai dengan filosofi bar yang menekankan produk-produk mereka harus dibuat sealami mungkin, sesuai komitmen mereka terhadap sustainability. Etos ini juga terlihat di menu makan Terraza, seperti duck liver parfait yang disajikan di keripik semolina dengan daun-daun hibiscus dari kebun organik, kudapan bertekstur yang sangat pas dinikmati bersama segelas wine.
“Kami juga menyajikan hidangan-hidangan tidak biasa yang orang-orang biasanya tidak temukan atau bahkan pesan, seperti lidah sapi triple-cooked kami, yang kami hidangkan bersama emulsi telur di atas irisan crepe yang tipis,” ujar Andre.
“Juga ada roti kentang kami yang difermentasi dan dipanggang dengan kayu bakar yang disajikan bersama telur salmon dan avruga caviar, cocok sekali untuk dinikmati dengan segelas champagne atau rosé.”
Tidak hanya memamerkan warisan budaya Kolombia dari Andres dan German, menu Terraza juga meliputi produk-produk sesuai musim dan juga bahan-bahan lain yang berada di Bali. Dengan begini Terraza merupakan tempat yang sempurna untuk menyaksikan sebuah percampuran antara rasa dan tekstur dengan dinaungi keindahan langit Bali bersama atmosfer yang santai dan membuat hati nyaman.