ERA.id - Pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321 dari London ke Singapura mengalami turbulensi parah pada Selasa, 21 Mei 2024.
Akibat insiden ini, penerbangan tersebut melakukan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand.
Selain itu, laporan menyebutkan satu orang penumpang meninggal dunia dan 30 orang mengalami luka-luka.
Terkait turbulensi, kejadian ini merupakan hal yang biasa terjadi dalam penerbangan.
Turbulensi adalah perubahan aliran kecepatan udara yang dilintasi pesawat. Umumnya, penumpang pesawat merasakan sedikit getaran hingga guncangan di dalam kabin.
Namun dalam skenario yang lebih parah itu bisa menjadi pengalaman traumatis hingga menakutkan.
Menurut Pusat Penelitian Atmosfer Nasional, sekitar 65.000 penerbangan mengalami turbulensi setiap tahunnya. Bahkan 5.000 penerbangan mengalami turbulensi parah.
Kondisi ini dapat terjadi karena pesawat yang lepas landas dapat melewati aliran kecepatan udara yang berbeda-beda.
Meski lebih sering disebabkan oleh kondisi cuaca dan iklim, namun beberapa kawasan tertentu memiliki potensi turbulensi jika dilintasi pesawat.
Tak heran jika situs prediksi turbulensi, Turbli sempat mengganti 150.000 rute yang mengalami turbulensi parah di tahun 2023.
Rute penerbangan dengan turbulensi parah
Berikut 10 rute penerbangan di dunia yang alami turbulensi paling parah, seperti dilansir dari laman Metro UK.
Jika memang ada rencana untuk ke sana atau melintasi kawasan tersebut, jangan heran jika pesawat yang ditumpangi bakal mengalami turbulensi, karena mungkin ada faktor geografis yang memengaruhi kecepatan aliran udara di area itu.
1. Santiago (SCL) - Santa Cruz (VVI)
2. Almaty (ALA) - Bishkek (FRU)
3. Lanzhou (LHW) - Chengdu (CTU)
4. Centrair (NGO) - Sendai (SDJ)
5. Milan (MXP) - Jenewa (GVA)
6. Lanzhou (LHW) - Xianyang (XIY)
7. Osaka (KIX) - Sendai (SDJ)
8. Xianyang (XIY) - Chengdu (CTU)
9. Xianyang (XIY) - Chongqing (CKG)
10. Milan (MXP) - Zurich (ZRH).