Jangan Panik, Ini 5 Cara Mengatasi Kecemasan Turbulensi

| 22 May 2024 21:20
Jangan Panik, Ini 5 Cara Mengatasi Kecemasan Turbulensi
Ilustrasi pesawat di udara (Pexels/Pixabay)

ERA.id - Pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321 dari London ke Singapura mengalami turbulensi parah pada Selasa, 21 Mei 2024. Akibat insiden ini, satu orang penumpang dilaporkan meninggal dunia dan 30 orang mengalami luka-luka.

Jika turbulensi membuatmu gugup,  tentu kamu tidak sendirian. Kebanyakan orang akan panik usai mengalamai turbulensi. Apabila kamu memahami pemahaman serta persiapan, kita dapat menghadapi turbulensi dengan tenang.

Turbulensi yang terkadang disebut pilot sebagai 'udara kasar', hanyalah udara yang bergerak dengan cara yang tidak biasa, tidak terduga, atau kacau. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai fenomena. Mulai dari badai petir hingga perubahan tekanan udara hingga udara yang bergerak ke atas dan di sekitar gunung.

Turbulensi dikategorikan berdasarkan empat tingkat keparahan, menurut Layanan Cuaca Nasional. Diantaranya adalah ringan, sedang, parah, dan ekstrem.

- Turbulensi ringan adalah yang paling umum, dan di pesawat komersial. Itu hanya terasa sebagai sedikit gundukan atau goyangan. Turbulensi sedang secara signifikan lebih jarang, dan jenis turbulensi ini bisa sedikit lebih tajam, sampai-sampai minuman mungkin tumpah.

- Turbulensi parah sangat jarang terjadi. Tetapi ketika ditemui, itu dapat melukai penumpang atau kru yang tidak tertekuk di kursi mereka. Ini adalah jenis turbulensi yang sering beredar di media sosial.

- Turbulensi ekstrem hampir tidak pernah dialami, tetapi ketika ditemui, itu menyebabkan gerakan keras di dalam kabin dan kehilangan kendali pesawat.

- Turbulensi parah paling sering ditemui di sekitar badai petir parah, yang sekarang dihindari pesawat berkat teknologi ramalan cuaca yang canggih.

Jika kamu pikir turbulensi menyebabkan kecemasan dalam diri, berikut ada beberapa langkah yang dapat diambil sebelum dan selama penerbangan untuk menghilangkan kekhawatiran. Berikut cara mengatasi kecemasan turbulensi, seperti dilansir dari laman Travel and Leisure.

1. Pilih tempat duduk dengan bijak

Hindari duduk di belakang pesawat. Turbulensi akan jauh lebih ekstrem di belakang, termasuk gundukan dan benturan dari sisi ke sisi.

2. Dengarkan informasi dari pilot

Sebagian besar pilot akan memberi penumpang ikhtisar cuaca sebelum lepas landas. Jadi dengarkan pengumuman apa pun yang dibuat di atas PA saat naik. Setelah kamu dalam penerbangan, selalu mengidahkan peringatan awak pesawat ketika datang ke turbulensi. Kamu tetap duduk dan tertekuk saat disarankan.

3. Berlatih teknik grounding

Teknik grounding adalah beberapa taktik paling bermanfaat untuk mengurangi kecemasan karena memungkinkanmu untuk fokus pada tubuh dan lebih sedikit pada pikiran di kepalamu.  Maka dari itu, kamu sebaiknya fokus pada objek di depanmu, seperti tirai atau tanda keluar.

Lalu dengan ringan menyentuh sesuatu yang kokoh, seperti sandaran tangan. Saat melakukannya, lihat apakah kamu bisa mencium bau apa pun di sekitarmu. Mulai dari makanan ringan hingga parfum penumpang. Kemudian dengarkan percakapan apa pun di sekitar, perhatikan nada lebih dari kata-kata.

4. Latihan pernapasan berulang-ulang

Selain berfungsi sebagai pengingat untuk bernapas, pernapasan berirama dapat memiliki efek menenangkan pada tubuh. Di mana orang tersebut biasanya akan mulai merasa lebih tenang dalam waktu 30 detik setelah memulai latihan. Maka dari itu, cobalah metode 3-3-3.

Pertama, kamu bernapas melalui hidung perlahan selama tiga detik. Lalu, tahan napas selama tiga hitungan. Berikutnya, keluarkan napas dari mulut selama tiga hitungan. Tunggu hingga hitungan tiga, lalu ulangi.

5. Mengobrol dengan deman duduk

Jika kamu memiliki teman duduk yang gugup, lakukan percakapan ringan dengan mereka. Mengobrol dengan tetangga dapat membantu mengalihkan perhatianmu dari turbulensi. Salah satu manfaat membantu orang lain adalah membantu dengan kedekatan kecemasanmu sendiri.

Jika teman sekamarmu adalah orang asing, perkenalkan diri dengan suara yang menenangkan. Mungkin berbicara tentang tujuan perjalananmu. Tanyakan kepada mereka apa yang direncanakan untuk dilakukan pada saat kedatangan.

Jika kamu menemukan mereka belum siap untuk berbicara, beri tahu mereka tentang diri sndiri dan rencanamu. Ini memungkinkan mereka untuk fokus pada suara kamu dan memperhatikan sesuatu selain turbulensi.

Rekomendasi