ERA.id - Pakar komunikasi politik, Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo turut menanggapi adanya mainan di ruang kerja Gibran Rakabuming Raka, saat mengemasi mainan usai mengajukan pengunduran diri sebagai Wali Kota Surakarta.
"Paling tidak kalau saya melihatnya mungkin Gibran pengin mendekatkan diri ke anak muda, cuman 'kan caranya mungkin enggak oke gitu," katanya, Jumat (19/7/2024).
Kunto menyampaikan pernyataan tersebut usai warganet membandingkan ruang kerja Gibran dengan wakil presiden ke-1 RI Mohammad Hatta yang penuh dengan buku.
"Ini ada problem kesenjangan. Mainannya Gibran 'kan mahal-mahal. Itu 'kan mainan kolektor, dan dia 'kan setengah pamer bahwa ini mainannya anak presiden kayak gini gitu, dan itu tentu justru ya menimbulkan kejulitan netizen (warganet) di media sosial," ujarnya.
Selain itu, dia berpendapat bahwa mainan di ruang kerja Gibran seharusnya tidak berada di sana atau bukan pada tempatnya.
"Itu 'kan ruang kerja. Ruang kerja ya harusnya isinya ya berkas-berkas kerjaan gitu 'kan. Mainan itu 'kan buat hobi, ya, di rumah saja. Kalau di rumah ada kamar khusus untuk hobi sih ya terserah aja ya. Akan tetapi, kalau ruang kerja 'kan masa sambil kerja ada mainan? 'Kan dia digaji oleh uang rakyat, kalau menurut saya sih begitu," jelasnya.
Sebelumnya, Gibran resmi menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatannya kepada pimpinan DPRD Kota Surakarta pada hari Selasa (16/7).
Menyinggung mengenai alasan pengunduran diri tersebut, dia mengatakan bahwa salah satunya untuk persiapan pelantikan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih pada tanggal 20 Oktober 2024.
"Hari ini kami mengantarkan surat pengunduran diri kepada Bapak Ketua DPRD Kota Surakarta, selanjutnya agar diproses sesuai dengan mekanisme yang ada," katanya usai menyerahkan surat pengunduran diri di Kantor DPRD Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa.
Pada hari yang sama, Gibran mengemasi barang miliknya di meja kerja Balai Kota Surakarta.