ERA.id - Makanan khas Indonesia, rendang, menghiasi laman Google pada Rabu (21/8). Masakan tradisional dari Sumatera Barat atau masyarakat Minang ini menjadi Google Doodle pada hari ini. Lantas bagaimana ceritanya rendang bisa menjadi Google Doodle?
Gambar Google Doodle rendang menampilkan sepiring makanan olahan daging ini. Penggambaran rendang dilengkapi dengan sebuah ulekan berisi bumbu, kelapa, bawang, dan rempah-rempah lain yang sering dipakai untuk memasak rendang.
"Google Doodle hari ini merayakan rendang, hidangan lezat khas Indonesia yang dibuat dengan santan," tulis laman Google Doogle.
Alasan Rendang Menjadi Google Doodle
Membawa tema 'Celebrating Rendang', Google Doodle merayakan acara memasak rendang secara daring terbesar yang diadakan pada tahun 2021. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sumatera Barat menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori acara memasak rendang daring terbesar sepanjang masa.
Menurut MURI, acara ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pendaftaran rendang sebagai Warisan Budaya Indonesia ke UNESCO. Acara tingkat internasional tersebut diikuti oleh 2.814 peserta dari berbagai belahan dunia.
Rendang secara resmi diakui sebagai hidangan nasional Indonesia dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI pada tahun 2013.
Sejarah Rendang
Menurut cerita, hidangan rendang berawal pada abad ke-16 ketika masyarakat Minangkabau mulai mengadopsi metode memasak kari yang menggunakan berbagai rempah dan santan. Namun mereka memodifikasi teknik tersebut dengan cara memasaknya lebih lama sehingga kuahnya menjadi kental.
Proses memasak tersebutlah yang membuat rendang memiliki kuah yang selalu kental. Biasanya rendang terdiri dari potongan daging sapi yang dimasak dengan campuran bumbu dari rempah-rempah dan santan.
Nama rendang berasal dari bahasa Minang, yaitu "randang," yang merujuk pada metode memasak bernama marandang. Dalam teknik marandang, makanan dimasak dengan cara mengaduk dalam waktu yang lama hingga menjadi kering. Rendang adalah hasil dari akulturasi budaya yang berasal dari kari India dan kemudian berkembang di Minangkabau.
Bumbu rendang kemudian mulai menyebar dan dimodifikasi oleh masyarakat Minang. Bagi orang Minang, rendang bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan budaya marantau dan pandai besi. Karena sering bepergian jauh, orang Minang membawa rendang sebagai bekal karena ketahanannya.
Terkait dengan budaya pandai besi, alat masak rendang mencerminkan keahlian masyarakat Minang dalam pandai besi sejak zaman dahulu. Sebelum adanya kompor modern, masyarakat Minang menggunakan tungku untuk memasak rendang yang memungkinkan panas merata melalui kuali.
Filosofi Rendang
Rendang memiliki makna khusus dalam budaya Minangkabau yang melambangkan prinsip musyawarah dan mufakat dalam kehidupan sosial. Hidangan ini dihubungkan dengan empat bahan utama yang mencerminkan kesatuan masyarakat Minang.
Daging sapi melambangkan niniak mamak atau pemimpin suku. Kelapa mewakili cadiak pandai atau kaum intelektual. Cabai menggambarkan alim ulama yang berkaitan dengan ajaran agama, sedangkan bumbu melambangkan keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Ketiga elemen ini mencerminkan tiga tokoh adat penting di Minangkabau yang dikenal sebagai tungku tigo sajarangan. Selain itu, rendang merupakan hidangan wajib dalam berbagai acara adat seperti pernikahan, pemilihan penghulu (batagak panghulu), dan lain-lain.
Proses pembuatan rendang yang memakan waktu lama mengandung makna bahwa orang Minang harus bersabar, bijaksana, dan menghargai proses.
Demikianlah penjelasan mengapa rendang jadi Google Doodle pada hari tanggal 21 Agustus. Dengan menampilkan gambar makanan khas Indonesia dari masyarakat Minang, Google Doodle mengajak penggunanya merayakan acara memasang rendang terbesar yang pernah digelar. Baca juga cara membuat rendang daging sapi sederhana.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…