Pakar komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Budy Komarul Zaman mengatakan, aspek bisnis selalu jadi hal utama dalam industri media. Dari berbagai macam produk media, ajang pencarian bakat adalah salah satu yang paling menjual.
Secara teori, ajang pencarian bakat dapat membentuk ikatan kuat antara media, peserta dan penontonnya. Caranya, balik lagi ke bagaimana proses eliminasi dalam ajang pencarian bakat yang kebanyakan menggunakan sistem polling.
Branding yang dilakukan penyelenggara membentuk para peserta menjadi bintang-bintang baru yang digandrungi. Nah, saat peserta-peserta itu berhasil menghimpun kantong-kantong fan, maka ikatan itu akan terbentuk, lewat dukungan SMS yang diberikan para fan untuk idolanya.
"Kalau misalnya masih berjalan, ya sudah. Logikanya bisnis. Budaya populer itu merupakan sarana yang paling enak buat masuk," kata Budhy kepada era.id, Jumat (16/3).