Tiada Nuklir Di Antara Kita

| 14 Jun 2018 12:47
Tiada Nuklir Di Antara Kita
Singapura, era.id - Pertemuan Presiden Amerika Serikat dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mencatatkan sejarah dunia. Selasa (12/6/2018), keduanya bertemu di Pulau Sentosa, Singapura, untuk membicarakan sejumlah kesepakatan.

Di awal pertemuan, keduanya berdiri berhadapan dan berjabat tangan selama 12 detik dengan latar belakang bendera Amerika Serikat dan Korea Utara.

Setelah itu, Trump dan Kim melakukan pertemuan tatap muka didampingi penerjemah, sekitar 45 menit. Usai bertatap muka, keduanya makan siang bersama sambil membahas masalah bilateral, utamanya mengenai denuklirisasi yang membuat kedua negara lama bermusuhan.

Dokumen yang ditandatangani Trump dan Kim menunjukkan sejumlah kesepakatan yang keduanya capai.

Baca Juga : Pengamat: Kesepakatan Trump-Kim Harus Tindaklanjuti 

Ada empat poin yang tercantum dalam dokumen, yaitu AS dan Korut berkomitmen untuk menjalin hubungan baru demi terciptanya perdamaian dan kemakmuran. Kedua, AS dan Korut berkomitmen bekerja sama menuju denuklirisasi utuh Semenanjung Korea.

Tiga, Korut sepakat untuk pelucutan senjata nuklir sepenuhnya di Semenanjung Korea sebagai penguatan dari Deklarasi Panmunjom 27 April 2018. Terakhir, kedua negara berkomitmen untuk mengembalikan tahanan dan orang hilang yang masih ada, termasuk segera merepatriasi orang-orang yang telah teridentifikasi itu. 

Disebutkan pula dalam dokumen, pertemuan Trump dan Kim adalah peristiwa bersejarah untuk mengatasi ketegangan permusuhan yang terjadi di kedua negara selama puluhan tahun. Untuk itu, kedua negara sepakat untuk menerapkan keputusan pertemuan secara utuh dan cepat.

Selain itu, baik Trump maupun Kim telah sepakat untuk menggelar negosiasi lanjutan yang akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo dan pejabat tinggi Korut, untuk melaksanakan hasil keputusan. 

Baca Juga: Trump Optimis Kim Jong-un Sepakat Denuklirisasi

Selama tujuh dekade, dunia mengetahui api permusuhan antara Amerika Serikat dan Korea Utara. Awal September 2017, Korut melakukan uji coba nuklir ke-6 yang disebut-sebut sebagai uji bom terbesar di Pasifik. Atas peristiwa itu, AS balas mengancam melakukan latihan militer besar-besaran dengan Korsel.

Sebelum akhirnya benar-benar bertemu, Trump dan Kim pernah berencana untuk berunding pada 24 Mei 2018 lalu. Rencana itu dibatalkan oleh Trump lantaran ia mendengar pernyataan Kim mengenai kemampuan nuklir negaranya.

Tags :