ERA.id - Pj Gubernur Provinsi Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin tertarik untuk meminang pesawat serba guna N219 Nurtanio rakitan anak bangsa.
Pesawat N219 Nurtanio dihadirkan sebagai produk ikon nasional dalam acara side event Development Working Group (DWG) G20 di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 7-9 September 2022.
Pesawat ini dirancang oleh PT Dirgantara Indonesia atas kerjasama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Direktur Utama PTDI Budi Santoso menyebutkan pesawat ini mempunyai kelebihan sebagai jenis pesawat ringan yang sangat bisa dioperasikan di daerah perintis.
Pesawat ini sendiri didesain untuk 19 penumpang. Dengan dua buah mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat jenis ini dikembangkan oleh PTDI dengan pengembangan program yang dijalankan oleh PTDI dan LAPAN.
Purwarupa pesawat pertama N 219 ini ditenagai sepasang engine pratt and whitney PT6A-52 dengan kemampuan 850 shp dan daya jelajahnya 1580 NM, serta kecepatan maksimum sebesar 213 knots.
Sementara itu, Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengungkapkan kelebihan pesawat N219.
"Ini ditargetkan untuk landasan pendek yang kontur buminya menyulitkan. Dia bisa bermanuver dengan kecepatan rendah sehingga di daerah perbukitan bisa digunakan dengan baik," ujar Thomas.
Kelebihan Pesawat N219
Lantas apa saja kelebihan lain dari pesawat N219? Berikut penjelasannya:
- Purwarupa pesawat pertama N219 didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama wilayah perintis, sehingga mempunyai kemampuan short take offlanding dan mudah diterbangkan di daerah terpencil, bisa self starting tanpa bantuan ground support unit.
- Memanfaatkan teknologi yang sudah banyak didapati di pasaran atau menggunakan common technology sehingga harga pesawat lebih terjangkau dengan biaya operasi dan pemeliharaan yang tidak terlalu tinggi.
- Multihop Capability Fuel Tank teknologi yang memungkinkan pesawat tidak harus mengisi ulang bahan bakar untuk meneruskan penerbangan ke rute berikutnya.
- Purwarupa pesawat pertama N219 mempunyai kecapatan (speed) maksimum mencapai angka 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot, dengan demikian, meskipun kecepatan cukup rendah, tetapi pesawat masih bisa terkontrol, ini adalah hal yang sangat penting terutama saat memasuki wilayah yang memiliki tebing-tebing, di antara pegunungan-pegunungan yang membutuhkan pesawat dengan kemampuan manuver dan kecepatan yang rendah.
- Menggunakan teknologi avionik yang lebih modern dan kerap digunakan di pasaran yaitu Garmin G-1000 dengan Flight Management System yang di dalamnya sudah terdapat Global positioning System (GPS), sistem Autopilot dan Terrain Awareness and Warning System.
- Purwarupa pesawat pertama N219 dilengkapi nose landing gear dan main landing gear tetap atau tidak dapat dimasukan ke dalam pesawat saat terbang sehingga pesawat akan mudah melakukan pendaratan di landasan yang tidak beraspal bahkan berbatu serta akan menekan biaya pemeliharaan.
- Mempunyai kabin terluas di kelasnya dan dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, misalnya mengangkut barang, evakuasi medis pengangkut penumpang bahkan pengangkut pasukan.
- Purwarupa pesawat pertama N219 dilengkapi dengan Terrain Awareness and Warning System, seperangkat alat yang mampu mendeteksi bahwa pesawat ini sedang menuju atau mendekati wilayah perbukitan, sistem pesawat akan memberikan tanda, visuali secara dimensi sehingga pilot akan memahami secara langsung kondisi perbukitan yang akan dilewati.
Demikianlah beberapa kelebihan Pesawat N219 yang dirancang oleh PT Dirgantara Indonesia atas kerjasama dengan LAPAN.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…