ERA.id - Ayam cemani yang serba hitam adalah makhluk langka asli pulau Jawa yang tergolong magis dan unik. Mulai dari daging, telur, cakar, lidah, hingga darah ayam cemani memiliki keunikan tersendiri.
Menariknya ayam serba hitam ini tiba-tiba memiliki cap internasional di kalangan Barat. Bahkan New York Magazine pernah melakukan pemotretan khusus. Bahkan peternak ayam GreenFire Farms di Florida, menjuluki ayam cemani sebagai “Lamborghini of chicken” karena harganya yang cukup fantastis.
Terdapat penjelasan ilmiah mengapa ayam cemani berwarna hitam lantaran fibromelanosis atau mutasi pigmen. Menurut sebuah penelitian, diketahui lebih dari 25 unggas dengan fibromelanosis dan hampir semuanya berasal dari Asia Tenggara.
Kemudian, fibromelanosis yang paling umum disebut "Silkie," atau ayam dengan bulu monokromatik yang menyerupai bulu anak kucing. Jenis tersebut jauh lebih jarang daripada ayam cemani dan lebih sering dikonsumsi, terutama di Cina dan Vietnam.
Di Amerika, ayam cemani bahkan dapat dijual hingga harga $2.500 dengan kandang ayam yang serba mewah. Meskipun demikian, di Jawa pada khususnya kebanyakan orang hanya tertarik pada darah magis mereka.
Darah Ayam Cemani yang Dikenal Magis
Jika di Amerika ayam cemani sangat mahal. Di Jawa ayam tersebut tidak terlalu mahal namun beberapa pembeli di Indonesia akan membayar mahal jika mereka yakin darahnya sehitam minyak mentah.
Lantas apakah darah ayam cemani hitam? Jawabannya, adalah tidak! Semua warna darah ayam selalu merah karena hemoglobin berwarna merah, dan semua darah mengandung hemoglobin.
Faktanya, darah adalah satu-satunya bagian dari ayam cemani yang tidak biasa. Penjual penipu akan mengubah darah ayam cemani dengan tinta arang atau cumi dan mereka akan menipu pelanggan dengan harga tidak masuk akal.
Masyarakat yakin jika darah ayam cemani memiliki kualitas penyembuhan dan dapat membalikkan nasib buruk. Adapun prosedur yang dilakukan adalah tidak mengoleskan darah ayam ke tubuh melainkan ditaruh di mangkuk dan disajikan bersama persembahan dan mantra-mantra.
Legenda Ayam Cemani di Jawa
Ayam cemani diyakini masyarakat Jawa sudah ada sejak era Kerajaan Majapahit atau sekitar abad ke-15. Diyakini pemilik pertama ayam cemani adalah Ki Ageng Mangkuhan yang dipercaya sebagai pertapa sakti.
Berdasarkan cerita turun temurun pada masa lalu ayam cemani dengan paruh putih digunakan untuk mengobati anak pejabat kerajaan hingga ayam tersebut dikawinkan dengan ayam hitam legam lain dan menghasilkan ayam dengan warna hitam legam dan paruh hitam.
Nama cemani sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti hitam legam. Di masa lalu ayam cemani sering digunakan dalam berbagai ritual dan upacara adat seperti upacara pembuatan candi.
Dianggap memiliki kekuatan magis, ayam cemani diyakini dapat menolak bala dari segala makhluk halus. Menariknya tradisi penggunaan ayam cemani dalam ritual masih ada hingga zaman sekarang. Hal tersebut dapat dijumpai pada upacara bersih desa, sekatenan, dan grebeg maulud nabi.
Selain darah ayam cemani, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…