Bergaya Kasual, Jokowi Mau Saingan Sama Agus Yudhoyono?

| 01 Aug 2018 10:26
Bergaya Kasual, Jokowi Mau Saingan Sama Agus Yudhoyono?
(Foto Istimewa)
Jakarta, era.id - Sembilan partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah merumuskan empat strategi untuk memenangkan Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019. 

Rumusan itu disepakati dari hasil pertemuan yang berlangsung di Resto Grand Garden di Kompleks Kebun Raya Bogor, Selasa (31/7) malam. 

Menariknya, pertemuan Presiden Jokowi dan sembilan sekjen partai pendukungnya itu tampak santai. Hal tersebut tercermin dari outfit yang mereka digunakan. Para sekjen yang hadir menggunakan kaus berkerah, jaket bomber, celana jin serta sepatu sneakers. Sementara, Jokowi menggunakan kemeja putih lengan panjang, dengan dipadukan celana jin dan sepatu sneakers juga.

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin, setelan ini menunjukan Jokowi dan koalisinya ingin mencitrakan diri berpihak kepada kaum milenial. Kata dia, gaya seperti ini juga berarti mereka siap melawan strategi 'Dua Jenderal' yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto yang bakal menjadi lawannya di Pemilu Presiden 2019. 

Menurut Ujang, dari gaya seperti ini ada pesan yang ingin disampaikan. Kata dia, ini merupakan strategi koalisi Jokowi jika nantinya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dipilih sebagai pendamping Prabowo. Apalagi, selama ini, AHY dicitrakan sebagai sosok muda yang dekat dengan generasi milenial.

"Betul (strategi Jokowi dan koalisinya). Strategi itu untuk menghadapi AHY, jika AHY dipilih Prabowo menjadi cawapresnya. Karena, bagaimanapun AHY disukai kaum milenial karena ganteng dan gagah," katanya, kepada era.id, di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Baca Juga : 3 Nama Terkuat Cawapres Jokowi

Karena itu, kata Ujang, meraup suara kaum milenial hanya bisa dilakukan dengan cara dan gaya milenial juga tentunya. Tampilan kasual yang tercermin di pertemuan Jokowi dan koalisinya, merupakan bentuk kesadaran mereka bahwa di Pemilu Presiden 2019 mendatang akan banyak pemilih milenial yang terlibat.

"Mereka ingin menunjukan bahwa mereka peduli terhadap kaum milenial dan siap bersama-sama kaum milenial untuk memenangkan Jokowi di Pilpres 2019," jelasnya.

Kemarin, Presiden Joko Widodo makan malam dengan suasana yang santai bersama dengan sembilan orang sekjen partai pendukungnya. Di antaranya, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, dan Sekjen Hanura Harry Lontung Siregar.

Kemudian, Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni, Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding.

Berikutnya, ada Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Imam Anshori Saleh yang juga turut hadir.

Saat acara makan malam tersebut, Presiden Joko Widodo dan sembilan orang sekjen partai politik menyantap makanan yang ngehits di kalangan anak muda, di antaranya, nasi putih, nasi goreng petai, beef teritaki, chicken katsu, crispy calamary dan capcay seafood.

Baca Juga : Kayaknya, Cawapres Jokowi adalah Tokoh yang Tak Terprediksi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan ini menghasilkan empat poin. Pertama, seluruh sekjen memformulasikan suatu tata pemerintahan yang baik lebih baik mengawal bersama rakyat seperti Jokowi yang selalu bersama dan 'blusukan' dengan rakyat serta menggambarkan komitmen kebangsaan dalam Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945.

"Kemudian yang kedua kami membahas langkah strategis seluruh partai pengusung menyangkut penjabaran Nawacita kedua dan akan ada tim khusus yang akan menggodok itu dan akan dimatangkan dengan seluruh partai pendukung beliau sehingga terwujud visi misi yang sudah dibicarakan sebelumnya," kata Hasto.

Lalu, lanjutnya, poin ketiga adalah para sekjen sudah membentuk tim kampanye untuk memastikan jalan kemenangan. Namun, sayangnya strategi keempat dirahasiakan oleh Hasto.

"Keempat, arahan khusus dari bapak Jokowi yang mohon maaf tidak bisa disampaika ke publik. Tapi inti dari pertemuan ini kami akan bertemu secara teknis oleh seluruh sekjen parpol secara teknis sudah dibahas sampai tahap detail operasional pemenangan presiden," ujar dia.

Rekomendasi