Hasto mengatakan partainya konsisten mendukung penuh kemerdekaan Palestina yang mencakup hingga wilayah Yerusalem Timur.
"Kami selalu diajarkan hakekat kemerdekaan ialah hak segala bangsa, dan solusi atas Jerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan harus melibatkan Palestina, tidak bisa dilakukan sepihak," kata Hasto kepada era.id, Jumat (8/12/2017)
Sikap PDIP tersebut, kata Hasto, sesuai dengan konstitusi Konfrensi Asia Afrika (KAA) tahun 1948 yang memberikan legitimasi kuat bagi Palestina sebagai negara yang harus diperjuangkan untuk merdeka. Amanat KAA yang diadakan di Bandung, Indonesia itu dijalankan Bung Karno dengan tegas.
"Bahkan pada tahun 1962, Bung Karno secara konsisten menolak kehadiran Israel dan Taiwan dalam Asian Games tahun 1962, meski dengan konsekuensi dikeluarkan dari Komite Olimpiade Internasional," ungkapnya.
Hasto menambahkan, Bung Karno yang pada saat itu tidak patuh dengan konsekuensi yang ada, memilih membentuk Games of The New Emerging Forces (GANEFO) sebagai upaya menandingi Olimpiade tersebut.
Karenanya, Hasto juga berharap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertindak dengan mengakomodir dukungan internasional melalui Persatuan Bangsa-Bangsa sebagai upaya menolak klaim AS.
"Upaya mendukung Kemerdekaan Palestina seutuhnya harus menjadi pegangan seluruh diplomasi internasional yang dilakukan Pemerintah Republik Indonesia," tandasnya.