Tjahjo Curhat Korupsi 'Jual Tanda Tangan' di Kemendagri

| 15 Aug 2018 15:47
Tjahjo Curhat Korupsi 'Jual Tanda Tangan' di Kemendagri
Mendagri Tjahjo Kumolo bersama pimpinan KPK. (Tasha/era.id)
Jakarta, era.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku kaget saat tahu surat yang ditanda tangani dirinya soal pengangkatan SKPD, diperjual-belikan oleh anak buahnya dengan harga Rp10 juta.

"Saya sudah tiga tahun 10 bulan di Kemendagri. Saya menandatangani satu SKPD waktu itu, saya teken 514 Kabupaten Kota. Baru dua hari lalu, bahwa teken saya per kabupaten itu dijual Rp10 juta. Tiga tahun enggak tahu, saya kaget, udah pensiun orangnya," kata Tjahjo dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (15/8/2018).

Tjahjo juga mengaku malu kepada Ketua KPK Agus Rahardjo yang juga ikut hadir dalam acara konferensi pers Tim Nasional Pencegahan Korupsi. Sebab, banyak bawahannya yang berkomitmen rendah dan tak menjaga integritas. "Tantangan yang kita hadapi khususnya Kemendagri, kita juga malu dengan Ketua KPK ini rendahnya komitmen dan integritas," imbuh Tjahjo.

"Bayangkan satu hari Ketua KPK mendampingi pernyataan komitmen dan integritas pemimpin daerah, besoknya OTT KPK. Seluruh gubernur, bupati, wali kota jam 15.15 WIB dikumpulkan Presiden Jokowi di Istana Negara jam 17.30 WIB kepala daerah di OTT di dekat Istana. Ini komitmen membuat sedih," ungkap Tjahjo.

(Infografis/era.id)

Dia juga menyebut kalau modus korupsi yang ditangani internal Kemendagri pada tahun 2016-2017 tidak menurun, tapi tidak juga meningkat meski dirinya telah menggandeng KPK untuk melakukan pencegahan.

Ia memaparkan selama tahun 2016-2017 terdaftar ada 514 kasus penggelapan, penyalahgunaan wewenang sebesar 514 kasus, mark up anggaran 399 kasus, proyek fiktif 61 kasus, penyalahgunaan anggaran 129 kasus, laporan fiktif 139 kasus, dan terakhir adalah kasus gratifikasi serta suap 68 kasus.

Sehingga ia berharap dengan adanya tim nasional ini, angka tersebut bisa lebih baik dengan munculnya aturan-aturan baru. Tjahjo menyebut bahwa pemerintah punya suara yang sama soal anti korupsi. "Saya sama dengan Pak Moeldoko dan pak Kepala Bappenas. Karena pemerintah harus sama suaranya maka koalisinya harus mantap," tutupnya.

Rekomendasi