Memahami Insiden Pencopotan Bendera Merah Putih di Kalibata City

| 17 Aug 2018 17:00
Memahami Insiden Pencopotan Bendera Merah Putih di Kalibata City
Kalibata City (Sumber: Jendela360.com)
Jakarta, era.id - Sebuah video viral memanaskan jagat media sosial sejak kemarin. Dalam video tersebut, tampak sejumlah warga Apartemen Kalibata City melakukan protes kepada pengelola apartemen atas sebuah peristiwa yang disebut para warga sebagai pencopotan bendera yang dilakukan oleh seorang petugas keamanan apartemen.

Langsung saja, amarah dilontarkan warganet. Beberapa mengecam, menunjukkan kemarahan mereka dengan caci maki kepada pengelola Kalibata City. Belakangan klarifikasi muncul dari pengelola gedung yang meluruskan, peristiwa itu bukan pencopotan bendera, melainkan penurunan bendera.

Hadeh, malas betul nih kalau sudah main istilah begini. Pencopotan kek, penurunan kek, penertiban kek, intinya kan sama. Ada sebuah bendera yang tadinya berkibar, kemudian enggak lagi berkibar. Sudah, itu saja. Eits, tapi jangan emosi dulu, kawan. Kalau saya yang bodoh ini memang gak paham betul soal istilah, maka mari kita simak penjelasan dari yang lebih paham.

Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Stefanus Tamuntuan menjelaskan, ada perbedaan yang amat mendasar antara istilah pencopotan bendera dengan penertiban bendera. Peristiwa di Kalibata City bisa saja disebut sebagai pencopotan bendera jika pengelola apartemen hanya mencopot tanpa memfasilitasi penghuni yang ingin memasang bendera.

Tapi, menurut Stefanus, dalam peristiwa kemarin, pengelola Kalibata City sudah memfasilitasi penghuni Kalibata City untuk memasang bendera di sejumlah titik yang telah disediakan, meski enggak di unit masing-masing. Jadi, jangan emosi dulu. Menurut Stefanus, kita memang enggak bisa melihat hunian apartemen seperti hunian mendatar pada umumnya.

Di lingkungan apartemen, ada sejumlah aturan yang dibuat untuk kepentingan bersama, termasuk aturan pemasangan bendera. Bukan apa-apa, menurut penjelasan pengelola kepada polisi, beberapa penghuni memasang bendera mereka di balkon unit apartemen. Buat pengelola, hal itu jelas berbahaya.

"Perlu dibedakan antara penurunan dan penertiban. Jika bendera dipasang di tiang lalu dicopot, itu penurunan. Tetapi jika ingin diatur (pemasangannya), itu penertiban ... Beda tentu aturannya memasang bendera di rumah pribadi dengan misalnya di rusun (rumah susun). Misalnya jika dibiarkan (sembarang), ada tiang bendera yang jatuh menimpa warga, siapa yang tanggung jawab," kata Stefanus kepada Antara, Kamis malam (16/8).

 

Kronologi

Sementara itu, General Manager Kalibata City, Ishak Lopung mencoba meluruskan peristiwa yang terjadi. Menurut Ishak, kejadian berawal ketika seorang penghuni memasang bendera di teras atas unitnya. Pengelola yang menganggap hal tersebut dapat menimbulkan kecelakaan pun meminta pemilik unit untuk memindahkan bendera yang ia pasang ke area 

taman. 

Kabarnya, saat diminta memindahkan bendera, penghuni unit itu setuju. Namun, sekitar 40 menit kemudian, Nyimas, anak penghuni unit yang bersangkutan mendatangi pengelola dan menanyakan pihak yang menertibkan bendera. Lalu, saat pengelola hendak menjelaskan, seorang warga diduga memprovokasi massa dengan mengatakan "pihak pengelola melarang pengibaran bendera."

Nah, di situ lah suasana panas pecah. Ya, siapa pula yang enggak ngamuk ketika dilarang memasang bendera negara tercinta ini. Tapi, tentu saja, pengelola menegaskan hal tersebut sebagai kesalahpahaman. Maka, demi menghindari kericuhan, petugas keamanan setempat bersama pengelola dan warga mendatangi posko keamanan untuk membicarakan peristiwa tersebut.

Berdasar hasil pembicaraan, pengelola mengizinkan pemilik unit memasang bendera di masing-masing unit, dengan syarat bendera harus dipasang dengan ikatan tali yang aman untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi dari pemasangan bendera tersebut.

"Saat pemasangan petugas pengelola didampingi pihak keamanan, dan Ketua RT," terang Ishak.

Jadi, barangkali sudah clear, ya. Terkadang, kecintaan kita terhadap negara ini membuat kita mudah marah. Dan itu keren. Sama sekali enggak ada masalah, karena pada dasarnya memang enggak ada siapa pun yang boleh melarang pengibaran bendera merah putih di Tanah Air tercinta ini. Tapi, kayaknya jangan sampai masalah ini menimbulkan permusuhan juga, ya. Apalagi, di hari penuh kebahagiaan ini.

Mari bergembira!

Rekomendasi