"Hari ini memang para Sekjen akan bertemu dengan para jajaran direktur yang 11 itu, tentu kami akan membahas atau menyempurnakan, rencana-rencana awal yg telah kita buat terkait dengan pemenangan KIK ini dalam Pilpres 2019," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan di Posko Cemara, Sabtu (18/8/2018).
Arsul bilang, ada sejumlah hal yang dimatangkan, misalnya memilih juru kampanye nasional yang akan segera diserahkan kepada KPU. Tapi, Arsul menyebut ketua tim kampanye nasional belum akan diputuskan pada pertemuan kali ini. "Tunggulah sebentar, kan sudah disampaikan Pak Jokowi akan segera disampaikan. Saya kira, awal minggu depan ini," ungkapnya.
Selain itu, Arsul menyebut, jika tim kampanye nasional ini akan berimbang dan tidak gemuk. Hal itu sesuai dengan fungsi dan struktur organisasi yang akan segera difinalisasi. Selain itu, lanjut dia, KIK juga mengadopsi teknik total football yang ada di Premiere League.
(Ilustrasi/era.id)
"Kita itu yg jelas cara kampanyenya, strategi dasarnya adalah total football, total football itu ada defense-nya ada juga menyerangnya, ada operan jangka panjang, ada operan pendek ala premiere league," jelas Arsul.
Anggota Komisi III DPR RI ini juga membantah jika tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin sengaja lama diumumkan, karena menunggu struktur kampanye nasional dari pasangan Prabowo-Sandiaga Uno untuk menakar kekuatan. Menurutnya hal itu tak perlu dilakukan. "Enggak usah kita pake takar takar lah, insyaallah capres-cawapres kita karatnya lebih tinggi lah," tegasnya.
Membranding Ma'ruf Amin bagi milenial
Demi meraup suara pemilih pemula, anak muda, dan kaum milenial tentu tim kampanye nasional calon petahana Jokowi dan Ma'ruf amin harus memutar otak. Sebabnya, banyak yang bilang kalau Ma'ruf Amin tak mewakili kaum milenial.
Tapi, bagi koalisi pendukung pasangan ini soal Ma'ruf Amin yang dianggap tak mewakili kaum milenial ini bukanlah persoalan yang harus dipusingkan. Karena, sebenarnya sudah ada sosok Jokowi yang dianggap cukup milenial.
"Tentu nanti yang untuk pemilih milenial akan menjadi fokusnya Pak Jokowi. Pak Jokowi ini kan sangat milenial, kalau dibandingkan dengan Pak Prabowo kan beda 10 tahun. Soal kedekatan pemilih milenial pasti, gaya usia dan segala macem pasti Pak Jokowi yg dekat dengan pemilih milenial," jelas Arsul.
Memang jika dibandingkan dengan kubu Prabowo-Sandi, kondisi milenial sudah tercermin dari gaya Sandi yang sehari-hari selalu bergaya kekinian. Sandi memang seringkali menggunakan kaos dan sepatu sneakers. Dari segi usia pun, Sandi dianggap cukup muda jadi dianggap mewakili kaum milenial. Menanggapi hal itu, Arsul sempat berkelakar akan mendandani Ma'ruf Amin agar tetap tampak milenial.
"Nanti Pak Sandi akan diimbangi dengan Pak Jokowi langsung. Tapi insyaallah, Pak Amin nanti akan didandani supaya tampilannya walaupun pake sarung juga milenial," ungkapnya sambil tersenyum.