Kata Andi Ketua dan Komisioner Bawaslu tidak begitu serius menangani laporan mahar politik yang dilayangkan oleh Federasi Indonesia Bersatu beberapa waktu yang lalu.
Kalau Bawaslu serius dan gak pemalas harusnta utus saja komisionernya dua atau tiga orang ke lampung.
— andi arief (@AndiArief__) August 31, 2018
"Bawaslu pemalas dan enggak serius. Kalau jadi komisioner cuma duduk di belakang meja itu sih bukan pengawas namanya, tapi mirip mandor zaman Belanda," tutur Andi saat dihubungi wartawan yang juga dikicaukan di akun Twitternya, @AndiArief__, Jumat (31/8/2018).
Sebagai saksi kunci yang sudah tiga kali mangkir dengan berbagai alasan dalam pemanggilan Bawaslu terkait kasus ini, Andi arief bersungut dan menyesali penolakan Bawaslu terhadap permintaannya untuk diperiksa di Lampung untuk meminta keterangannya.
"Untuk apa Bawaslu dibiayai mahal oleh negara kalau soal jarak saja enggak bisa mereka pecahkan. Jakarta Lampung kan hanya urusan 1 jam via pesawat. kalau serius kan bisa kejar keterangan saya ke Lampung beberapa waktu lalu," ujarnya.
Kalau jadi komisioner cuma duduk di belakang meja itu sih bukan pengawas namanya, tapi mirip mandor jaman belanda. Untuk Apa bawaslu dibiayai mahal oleh negara kalau soal jarak saja gak bisa mereka pecahkan. Jakarta lamoung kan hanya urusan 1 jam via pesawat.
— andi arief (@AndiArief__) August 31, 2018
Meski demikian, Andi membiarkan Bawaslu menutup kasus tersebut. "Bawaslu sudah menutup kasus Mahar ini, kita hormati. Catatan saya; Kalau hanya ingin menjadikan kasus ini jalan dengan keterangan saya, harusnya dengan ke lampung komisioner bisa mendapatkannya seperti yang sudah saya tawarkan," kata dia.
Bawaslu sudah menutup kasus Mahar ini, kita hormati. Catatan saya; Kalau hanya ingin menjadikan kasus ini jalan dengan keterangan saya, harusnya dengan ke lampung komisioner bisa mendapatkannya seperti yang sudah saya tawarkan.
— andi arief (@AndiArief__) August 31, 2018
Sebelumnya, Bawaslu telah mengeluarkan hasil rapat pleno pada laporan kasus dugaan mahar yang menyeret bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno. Dalam putusannya, Bawaslu menyatakan dugaan tersebut tidak dapat dibuktikan secara hukum.
"Terhadap laporan nomor 01/LP/PP/RI/00.00/VIII/2018 yang menyatakan diduga telah terjadi pemberian imbalan berupa uang oleh Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS pada proses pencalonan presiden dan wakil presiden tidak dapat dibuktikan secara hukum," ujar Ketua Bawaslu Abhan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/8/2018).
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan dua saksi, Bawaslu menyebut para saksi itu tidak melihat, mendengar, atau mengalami secara langsung peristiwa yang dilporkan oleh pelapor, melainkan mendengar keterangan dari pihak lain (testimunium de auditu), sehingga tidak memiliki kekuatan dalam pembuktian.
Sementara itu, bukti-bukti yang diajukan pelapor yang berupa kliping, screenshot, dan video merupakan bukti-bukti yang memerlukan keterangan tambahan yang membenarkan bukti tersebut, sehingga bukti-bukti itu patut untuk dikesampingkan.
-
Afair31 Aug 2018 15:43
Tanggapi Andi Arief, Bawaslu: Sudah Diundang Kenapa Tak Datang?
-
Afair31 Aug 2018 14:16
Bawaslu Hentikan Kasus Mahar, Pelapor Ragukan Objektivitas Putusan
-
Afair20 Aug 2018 13:00
PKB Minta Kasus Mahar Politik Sandi Diinvestigasi
-
Afair16 Aug 2018 05:09
Sandiaga Tak Bisa Diberi Sanksi soal Mahar Politik
-
Pengumunan Kenaikan UMP 2025 Batal Hari Ini, Menaker: Kita Temui Prabowo Dulu untuk Dapat Arahan
21 Nov 2024 15:461 -
IAW Laporkan Jaksa Agung soal Dugaan Hoaks Kantor Kejagung Dikepung Brimob, tapi Ditolak
21 Nov 2024 16:002 -
3
-
Remaja Australia Tewas Usai Tenggak Alkohol Beracun di Laos, Satu Kritis
21 Nov 2024 16:154 -
5