Sementara, pada partai-partai pendukung pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Partai Gerindra merupakan partai yang paling solid memberikan dukungan dengan basis massa sebanyak 89 persen.
Yang menarik adalah Partai Demokrat, yang persentase basisnya terkecil memberikan dukungan Prabowo-Sandi, sebesar 41 persen. Sisanya, sebanyak 21 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf dan tidak tahu arah politiknya sebanyak 39 persen.
"Secara umum, partai pendukung Prabowo-Sandi lebih aware basis masanya terhadap pilihan elite politik mereka dalam mendukung, kecuali Partai Demokrat. Pemilih Partai Demokrat yang enggak tahu Partainya mendukung Prabowo-Sandi itu 39 persen, bahkan ada pemilih Partai Demokrat yang bilang bahwa parpolnya mendukung Jokowi sebanyak 21 persen," ujar Burhanuddin di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).
Burhanuddin mengungkapkan alasan banyaknya basis massa Demokrat yang belum mengetahui partainya mendukung Prabowo-Sandi karena faktor partai yang tidak 100 persen melakukan koalisi sepenuh hati.
"Partai Demokrat terlihat belum sepenuh hati mendukung Prabowo. Terbukti beberapa kepala daerah Partai Demokrat yang dukung Jokowi kan diberikan dispensasi," ucap dia.
Dengan adanya dispensasi itu, lanjutnya, seolah-olah dibaca oleh basis masa demokrat bahawa elite partai itu memberikan kelonggaran buat mereka untuk memilih pasangan yang resmi diusung partai.
"Kalau misalnya sikap mereka di tingkat elit dan publik itu terbaca tidak all out mendukung Prabowo, kemudian basis masanya pun akan mengikuti sikap elite mereka," tutur Burhanuddin.
Terlebih, Burhanuddin melihat Demokrat memang dalam kondisi yang serba salah, ditunjukkan dengan gabungnya partai berlogo mercy tersebut dalam koalisi Prabowo pda detik-detik akhir menjelang pendaftaran.
Buat tambahan informasi kamu, survei dilakukan mengunakan teknik random sampling, dengan metode wawancara tatap muka sebanyak 1.220 responden, serta margin of error sebanyak 3 persen. Survei dilakukan pada tanggal 1-6 September 2018.