Tak Masalah Berjuang Sendiri di Pilpres 2024, PDIP: Kerja Sama Dasarnya Sukarela, Tidak boleh Memaksa

| 15 Aug 2023 07:51
Tak Masalah Berjuang Sendiri di Pilpres 2024, PDIP: Kerja Sama Dasarnya Sukarela, Tidak boleh Memaksa
Presiden Jokowi, Megawati, dan Ganjar Pranowo. (Foto: Antara)

ERA.id - PDI Perjuangan memberi sinyal tak masalah apabila harus berjuang sendirian memenangkan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal tersebut merespons peluang hengkangnya PPP apabila Ketua Bappilu yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tak dipilih sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Ganjar.

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan tak melarang dan tak masalah jika PPP memang ingin keluar. Dia menegaskan, kerja sama politik harus berdasarkan kesukarelaan.

"Monggo. Lagi-lagi kan bagi PDI Perjuangan, kerja sama politik itu dasarnya harus kesukarelaan. Harus kesukarelaan, tidak boleh ada paksaan, apalagi ada ancaman dan lain sebagainya," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Dia mengatakan, suatu kerja sama tanpa didasari kesukarelaan hanya mempersulit perjalanan ke depan.

"Karena kalau sebuah kerja sama politik itu landasannya bukan kesukarelaan, ya tentu perjalanannya akan semakin sulit," ucapnya.

Oleh karena itu, PDIP menghormati keputusan Partai Golkar dan PAN yang kini memutuskan bergabung bersama Gerindra-PKB, dan ikut mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

Meskipun belakangan PDIP berkomunikasi cukup intensif dengan Golkar maupun PAN, menurutnya memang tidak ada jaminan penjajakan berhasil dibawa ke jenjang yang leih serius yaitu kerja sama politik.

"Politik itu dinamis, cair ya bahkan. Tidak ada jamian juga partai politik yang sudah menjalin kerjasama-kerjasamai itu ketika at the end pendaftarannya nanti sudah cerita kita bersa-sama. Apalagi yang baru sekedar pejajakan," katanya.

Meski begitu, PDIP berharap masih bisa berkomunikasi dengan partai-partai politik lainnya. Walaupun mampu mengajukan pasangan capres dan cawapres sendiri, namun tidak bisa bekerja sendirian.

Namun, jangan pula menyebabkan partai politik yang hendak berhabung merasa tertekan jika bekerja sama dengan PDIP.

"Maka, dengan demikian, kami tetap membuka diri untuk bekerja dengan parpol-parpol lain. Tetapi, parpol-parpol lain yang ingin bekerja sama dengan kami tidak bisa memaksakan disi apalagi dipaksa, harus dasarnya kesukarelaan," tegasnya.

Terkait dengan nama nama bacawapres, Basarah menegaskan bahwa semua tokoh termasuk Sandiaga masih berpeluang mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024.

"Saya kira probability mereka untuk menjadi cawapres Pak Ganjar, cukup tinggi, kita tunggu nanti pada akhirnya batas akhir pendaftaran capres cawapres yang telah diatur KPU, kita lihat bagaimana formasi grouping parpolnya, dan formasi capres cawapresnya," kata Basarah.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan, muncul kekhawatiran di internal partainya terkait nasib partai partai berlambang Kaabah apabila Sandiaga Uno tak terpilih sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Itu justru sedang berkembang sekarang ini di internal itu diskursus, kalau ternyata Pak Sandi Uno itu tidak dipilih sebagai cawapres, lalu bagaimana sikap PPP? Gitu lho," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8)

Wakil Ketua MPR RI itu juga menyebut, dukungan internal PPP tidak tunggal terhadap satu figur bakal calon presiden (bacapres). Selain dukungan kepada Ganjar Pranowo, tak sedikit kader partainya yang juga mendukung Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sebagai bacapres pada Pilpres 2024.

Arsul juga menyatakan bahwa meskipun partai kecil namun berbeda dengan partai politik lainnya. Sebab masuk dalam kategori partai terbuka, di mana para kadernya merasa memiliki partai, tidak bisa dikomando untuk tegak lurus kepada keputusan satu pihak.

"Tapi itu tadi, ini kan berbeda, tidak bisa partai ini dikomando. Misal 'eh, kamu harus tegak lurus, enggak boleh tengok kanan tengok kiri'. Enggak bisa kalau di PPP. Itu mau dibilang kelemahan ya boleh saja kelemahan," ucapnya.

Namun pernyataan itu dibantah DPP PPP. Juru Bicara PPP Usman Tokan menegaskan, partainya konsisten mendukung pencapresan Ganjar dan tetap menyodorkan Sandiaga Uno sebagai bacawpres, sesuai dengam hasil Rapimnas.

"Sampai saat ini PPP tetap konsisten dan berkomitmen untuk melaksanakan amanat konstitusi partai, yaitu Rapimnas yang memutuskan mas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI dan Rapimnas berikutnya menetapkan Sandiaga Salahudin Uno selaku kader partai sebagai cawapres mendampingi mas Ganjar," kata Juru Bicara PPP Usman Tokan dalam keterangannya, Rabu (9/8).

Terkait bacawapres yang disodorkan PPP, Usman mengatakan, pihaknya mempercayakan sepenuhnya kepada Plt Ketua Umum Muhamad Mardiono untuk memperjuangkan dan berkomunikasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Meski begitu, PPP berharap PDIP melibatkan partainya dalam memutuskan bacawapres pendamping Ganjar.

"Perjuangan ini masih terus dilakukan sampai ada keputusan yang diambil PDI Perjuangan. Syukur-syukur kalau PPP diajak bicara dalam menetapkan calon wapres mas Ganjar," katanya.

Rekomendasi