Dunia Mencari Jamal Khashoggi

| 11 Oct 2018 16:51
Dunia Mencari Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi (Sumber: Instagram/@jkhashoggi)
Jakarta, era.id - Hilangnya jurnalis veteran Arab Saudi, Jamal Khashoggi memancing reaksi dunia. Setelah Presiden Amerika, Donald Trump dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan angkat bicara, kini seruan pengusutan hilangnya Khashoggi disuarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric berharap pemerintah Arab Saudi dan Turki bisa bekerja sama dalam penyelidikan. Kata Dujarric, PBB memang belum secara resmi campur tangan dalam kasus ini, namun kata dia PBB akan memantau kasus ini secara seksama.

"Apa yang diserukan oleh rekan kami dari kelompok hak asasi manusia ialah pemerintah Turki dan Arab Saudi bekerjasama dalam penyelidikan. Kami sangat mengharapkan bisa memperoleh informasi mengenai kasus ini," kata Dujarric dalam taklimat harian yang dikutip dari Antara, Kamis (11/10/2018).

Khashoggi yang merupakan penulis kolom tetap The Washington Post hilang setelah mendatangi Gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Laporan hilangnya Khashoggi pertama kali dilaporkan oleh tunangannya, Hatice Cengiz.

Khashoggi dinyatakan hilang sejak 2 Oktober lalu. Hilangnya Khashogi menimbulkan kecurigaan, sebab ia dikenal sering melontarkan kritik terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah Arab Saudi.

Sejumlah pihak bahkan meyakini pihak Konsulat Arab Saudi di Istanbul sengaja menahan Khashoggi. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bahkan telah mendesak Arab Saudi untuk membuktikan perkataan mereka bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung konsulat dalam keadaan baik-baik saja.

Pada Senin (8/10), peraih Nobel Perdamaian 2011, Tawakkol Karman menyeru masyarakat internasional agar menekan para pejabat Arab Saudi untuk mengungkap kebenaran yang mereka ketahui soal hilangnya Khashoggi.

"Jika (Jamal) Khashoggi ditahan, kami menuntut pembebasannya segera ... Dinas intelijen rezim Arab Saudi bertanggung-jawab," kata pegiat hak asasi manusia dari Yaman itu.

Sejumlah unsur penegak hukum di Turki pun sudah bergerak. Polisi Turki yang menyelidiki kasus itu telah mengatakan di dalam satu pernyataan pada Sabtu lalu (6/10) bahwa 15 warga negara Arab Saudi, termasuk beberapa pejabat, tiba di Istanbul dengan naik dua pesawat dan memasuki Konsulat Arab Saudi saat Khashoggi berada di dalam.

Jaksa penuntut umum Istanbul saat ini masih menyelidiki peristiwa tersebut, sementara Konsulat Arab Saudi mengatakan di Twitter bahwa konsulat itu sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Turki.

Rekomendasi