Tak Perlu Jargon Asing, Jokowi-Ma'ruf Lebih Merakyat

| 16 Oct 2018 11:25
Tak Perlu Jargon Asing, Jokowi-Ma'ruf Lebih Merakyat
Sekretaris Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto (Tasya/era.id)
Jakarta, era.id - Sekretaris Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menilai pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 lebih merakyat daripada pasangan lawannya di Pilpres 2019. Menurutnya Jokowi-Ma'ruf lebih sarat prestasi ketimbang menggunakan jargon asing.

"Pak Jokowi sosok pemimpin dari kalangan rakyat biasa. Demikian halnya, KH Ma'ruf Amin, sangat kental dengan tradisi ulama yang begitu dekat dengan umatnya. Melalui sosok Paslon 01 ini, rakyat bisa merasakan pentingnya kesetaraan antara pemimpin dan rakyatnya," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/10/2018).

Sekjen PDI Perjuangan itu coba membandingkan dengan paslon capres-cawapares nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Ia menilai, upaya sandi turun ke pasar belum mampu membentuk citra diri yang merakyat, bahkan terkesan masih ada jarak.

"Meskipun Sandi mencoba hadir di antara ibu-ibu di pasar-pasar, tetapi 'gap' dirinya dengan rakyat tetap terasa. Bagaimanapun Pak Sandi kan sosok pengusaha yang sangat kaya. Demikian juga Pak Prabowo, terlebih dengan preferensi orang tua, maupun mertuanya," lanjut Hasto.

Jokowi, kata Hasto,kalau ditinjau dari tingkat kepemimpinan, Jokowi-Ma’ruf Amin sudah berproses jenjang paling bawah. Misalnya, Jokowi sudah berproses dari walikota, gubernur hingga menjadi Presiden Indonesia. Itu semua, disebut Hasto sebuah prestasi Jokowi sebagai pemimpin.

"Pengalaman Pak Jokowi inilah yang menjadi inspirasi bagi warga Indonesia. Mereka menjadi percaya, bahwa dari kalangan mereka bisa lahir seorang pemimpin, meski ia lahir dari kalangan biasa," papar Hasto. "Melalui Pak Jokowi mereka bisa bermimpi bahwa pemimpin bisa lahir dari kalangan mereka sendiri” lanjut Sekjen PDI-P itu.

Selain itu, Hasto juga mengungkit 'Make Indonesia Great Again' yang sempat dilontarkan Prabowo saat berbicara soal slogan kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hasto mengatakan slogan itu tak akan laku di pasaran.

"Suasana kebatinan bahwa Jokowi-Kiai Ma'ruf adalah kita itulah yang menjadi alasan mengapa kekuatan kapital Prabowo-Sandi yang mencapai triliunan, dan model kampanye kebarat-baratan hasil jiplakan 'Make Indonesia Great Again' tidak begitu laku di pasaran," ucap Hasto.

 

Rekomendasi