Burhanudin mengatakan, Golkar sulit mencari solusikarena mereka tidak memiliki figur yang kuat. Lantaran, selama 5 tahun terakhir, Golkar punya banyak drama yang tersangkut masalah korupsi.
"Dengan drama-drama yang sudah terjadi, Golkar dianggap sebagai Partai Korupsi dalam masyarakat," kata Burhanuddin dalam diskusi publik yang diselenggarakan Perhimpunan Masyarakat Madani (PRIMA), Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12/2017)
Menurutnya, Golkar juga harus mengubah citranya sebagai partai tua dan mulai menggaet kalangan muda.
"60 persen lebih pemilih di Indonesia adalah kaum muda dan ini terus bertambah," ujar dia.
Burhanudin berpendapat, salah satu yang harus dilakukan oleh Golkar untuk menaikan elektabilitasnya yang terus merosot adalah dengan menjual gerakan anti korupsi.
Namun, tambahnya, musuh terbesar Golkar dalam memerangi korupsi adalah diri mereka sendiri. Ia menilai, justru elit-elit Golkar itu sendiri lah yang membuat citra Golkar sebagai Partai Koruptor
"Mungkin Golkar sadar diri juga, kenapa mereka tidak berani menyatakan statement sebagai partai anti korupsi sampai sekarang," kata dia. (Yohannes)