Special Store dan Ritel Online Tren Konsumen Zaman Now

| 05 Nov 2017 17:20
<i>Special Store</i> dan Ritel Online Tren Konsumen <i>Zaman Now</i>
Pengunjung Tetap Padati Pusat Grosir Tanah Abang. (ANGELINA/era.id)
Jakarta, era.id - Fenomena tutupnya ritel raksasa seperti Matahari Mall, Debenhams, Lotus Departement Store dan Ramayana karena perubahan tren zaman now (kekinian). Head of Corporate Communication PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk, Fetty Kwartati, menilai, tren masyarakat kekinian sudah meninggalkan departement store dan mengarah pada special store (penjualan khusus) dan ritel online (penjualan online).

“Jadi, lebih spesifik dan lengkap. Tentunya kami akan mengarah ke pengembangan ritel jenis itu,” ujar Fetty kepada era.id, Minggu (05/11/2017).

Fetty pun mengakui, Debenhams-Senayan City menjadi gerai terakhir yang ditutup menyusul dua gerai sebelumnya di Kemang Village dan Lippo Karawaci yang telah tutup lebih dahulu. Sejak 31 Oktober-5 November 2017 Debenhams Senayan City sudah cuci gudang. 

"Ini tak luput dari imbas penurunan pendapatan dan perubahan perilaku konsumen," ucapnya.

Perubahan tren masyarakat yang mulai mengarah pada special store dan ritel online nyatanya tidak berpengaruh besar terhadap pusat grosir terbesar di Jakarta. Pantauan era.id pada Jumat (03/11/2017), hiruk pikuk pengunjung Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat masih relatif sama dengan hari biasanya.

Kios Daffa Family misalnya, menurut Syarif, karyawan kios pakaian anak yang berlokasi di Blok A Lantai LG Los D nomor 35-36 ini, tetap menerima pembeli dengan jumlah rata-rata sama setiap harinya. Ia mengaku, pembeli kebanyakan pelanggan tetap. 

“Biasa aja. Cuma paling kalau Sabtu dan Minggu lebih ramai sama pembeli satuan, kalau hari biasa konsumennya kebanyakan pedagang untuk dijual kembali,” tutur Syarif.

Dibanding dengan Blok B, Blok A Tanah Abang memang lebih sesak pengunjung karena lebih banyak kios. Blok A juga dibangun lebih modern. Sementara, di areal Blok B terlihat lebih sepi, karena mendominasi pedagang grosir. 

Humas PD Pasar Jaya, Amanda Gita Dinanjar mengatakan, tutupnya ritel raksasa belum berimbas ke jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang. Menurutnya, pasar ini memiliki segmen market berbeda dengan mal atau departement store.

“Tidak ada pengaruhnya, karena konsumen di sini sudah jelas siapa dan bagaimana segmennya. Kebanyakan dari mereka bahkan memesan ulang. Jumlah pengunjung tetap sama, untuk Blok A dan Blok B sekitar 45-50 ribu orang per hari,” kata Amanda.

Tags :
Rekomendasi