Apalagi, ini sudah memasuki tahun politik menjelang Pemilu Presiden 2019, diharapkan generasi muda ataupun milenial untuk bersatu dan menjaga persatuan, meski berbeda pilihan politik.
Para Pilpres 2019 ini, Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang mendapat nomor urut 01 akan melawan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma'ruf didukung PDI Perjuangan dan koalisinya, sedangkan Prabowo-Sandi didukung Partai Gerindra dan koalisinya.
"Apapun pekerjaan kita, harus berusaha bermanfaat bagi kepentingan bangsa. Untuk generasi muda, apapun posisi politik kita, pendukung Prabowo, pendukung Jokowi, harus bersatu," tutur politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait dalam acara Milenial Fest di Djakarta Theater, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2018).
Maruarar bilang, membahas politik sebaliknya diselingi bercanda dan jangan sampai tensi politiknya naik dan berujung caci-maki. Karenanya pula, Maruarar mengajak, kalangan mudai untuk bertindak sportif terhadap hasil politik nanti dan bukan saling bermusuhan.
"Kita juga tahu ada masalah kebangsaan kita ke-Indonesiaan kita yang kadang ada kelompok yang tidak setuju kita damai dan rukun. Tentu kita tidak boleh kalah. harmonis itu harus kuat dan harus bersatu," kata dia.
Sementara itu, Wasekjen PAN Faldo Maldini mengatakan, peran anak muda untuk masa depan sangatlah berat. Dia yang menjadi caleg tahun ini, punya cita-cita untuk membentuk parlemen lebih baik.
Dia pun meminta seluruh pihak yang ikut dalam pesta demokrasi kali ini untuk tidak terlalu terbawa perasaan (baper) yang malah menimbulkan kebencian di kemudian hari.
"Jangan sampai teman-teman ikutan baper. Kalau ada pilihan ya sudah," kata Juru bicara pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini.