Kalau biasanya angka satu ditunjukkan dengan mengangkat telunjuk, kini, kubu Jokowi-Ma’ruf Amin lebih memilih menggantinya dengan mengangkat jempol ke atas.
Gerakan itu juga bisa dilakukan dua orang, yaitu dengan mengangkat jempol ke atas dengan kepalan tangan saling bertemu.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan makna yang terkandung dari simbol jempol itu adalah rule of thumb yang poinnya ingin agar masyarakat Indonesia makin hebat dan berhasil.
“Jempol itu rule of thumb. Itu baik dan juga bermakna angka satu ini untuk Indonesia maju ini untuk rakyat agar hebat, agar berhasil. Salamnya sengaja mempertemukan dua,” jelasnya sambil mencontohkan gaya itu dengan Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding di Surabaya, Minggu (28/10/2018).
Salam rule of thumb. (Wardhany/era.id)
Alasan gaya jempol itu juga bisa dilakukan sambil bertemu adalah karena ingin menyatukan semua elemen pemenangan pemilu yaitu partai, relawan, bahkan rakyat.
“Pak Jokowi pun memberikan contoh ini salam penuh sentuhan persaudaraan. Ini bagaikan elemen utama untuk memenangkan,” ujar Hasto.
Karding yang ikut mencontohkan gaya jempol itu bilang, salam jempol itu juga sebenarnya memudahkan untuk berkampanye. Apalagi, jempol biasanya digunakan sebagai simbol segala yang baik.
“Jempol itu kan bermakna baik, bermakna hebat, bermakna keren, bermakna gaul, dan kita ingin menjadi yang terbaik, yang nomor satu dan memajukan Indonesia, Indonesia maju,” ungkap politikus PKB itu.
Salam rule of thumb. (Wardhany/era.id)