Heboh, Ibu-Ibu di Aceh Paksa Pengungsi Rohingya untuk Pindah, Netizen: Kalau Emak-Emak Turun Berarti Sudah Keterlaluan

| 05 Dec 2023 12:47
Heboh, Ibu-Ibu di Aceh Paksa Pengungsi Rohingya untuk Pindah, Netizen: Kalau Emak-Emak Turun Berarti Sudah Keterlaluan
Ilustrasi pengungsi Rohingya (Antara)

ERA.id - Viral di media sosial, emak-emak di wilayah Balohang Sabang, Aceh memaksa pengungsi Rohingya untuk pindah dari desanya.

Dalam video yang diunggah @msbreewc, nampak sejumlah emak-emak menarik paksa pengungsi Rohingya untuk segera pindah. pengungsi Rohingya yang juga merupakan wanita nampak menolak dan tetap ingin bertahan.

"Emak2 Indo kompak usir Rohingya, terkadang kita harus tegas yah," ujar narasi dalam video tersebut.

Di Video tersebut juga nampak, emak-emak Aceh nampak berdiri di tengah puluhan pengungsi Rohingya dan meminta agar mereka tidak lagi menetap di desanya.

"Emak-Emak Indo vs Emak-emak Rohingya," jelas narasi dalam video tersebut.

Aksi emak-emak ini pun mendapat dukungan dari para netizen

"Kalo emak2 udah turun tangan berarti udah keterlaluan," jelas akun @Seneng*****

"Trabas bu jangan pake sein," kata akun @sas****

"ras terkuat mulai datang," jelas akun @hola****

Seperti diketahui, Sebanyak 139 pengungsi Rohingya kembali mendarat di wilayah pesisir pantai Ie Meulee Kecamatan Sukajaya Kota Sabang, Aceh, dan mereka mendapat penolakan dari warga setempat.

"Iya (kedatangan imigran Rohingya) di kawasan desa Ie Meulee, jumlahnya sekitar 139 orang," kata Camat Sukajaya Syahrial yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Sabtu lalu.

Para imigran Rohingya tersebut mendarat di pesisir Sabang itu sekitar pada Sabtu (2/12) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB menggunakan perahu kayu.

Kedatangan para pengungsi tersebut mendapat penolakan dari warga setempat, dan meminta pihak terkait untuk segera menangani atau memindahkan mereka dari sana.

"Pernyataan keras kami sampaikan bahwasanya, kami selaku warga Ie Meulee tidak menerima, menolak keras atas kedatangan pengungsi Rohingya," kata Penjabat Keuchik (kepala desa) Gampong Ie Meulee, Doffa Fadhli.

Doffa menyampaikan, secara kemanusiaan pihaknya memberikan bantuan awal kebutuhan dasar seadanya kepada para pengungsi, dan selebihnya dapat ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.

Dirinya meminta kepada pihak yang menangani mereka untuk segera mengevakuasi seluruh pengungsi Rohingya tersebut.

Bahkan, masyarakat memberikan batas waktu sampai siang ini, jika tidak ada pergerakan, maka warga Gampong Ie Meulee akan mengembalikan pengungsi Rohingya ke dalam kapal.

"Ini adalah pernyataan yang kami sampaikan atas permintaan warga kami. Jadi kami hanya bisa membantu secara kemanusiaan dengan limit waktu sampai siang nanti," demikian Doffa Fadhli.

Rekomendasi