Tim Prabowo Kecewa Putusan Bawaslu Soal Pose Jari di IMF

| 06 Nov 2018 21:42
Tim Prabowo Kecewa Putusan Bawaslu Soal Pose Jari di IMF
Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono menyayangkan keputusan badan pengawas pemilu (Bawaslu) terkait foto satu jari Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan di acara IMF-WB di Bali beberapa waktu lalu. Menurutnya, tak wajar bila acara besar seperti IMF dijadikan ajang kampanye oleh dua orang menteri.

"Ya kita harus hormatin (keputusan Bawaslu), tapi sekali lagi kita harus terima kasih dengan mic yang masih on," kata Ferry di rumah Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018).

"Karena dari mic itu yang jelaskan bahwa Sri Mulyani yang menteri keuangan terbaik dan Menko Luhut tiba-tiba bicara di forum IMF annual Meeting 'not for two, two for Prabowo-Sandi," ucap Ferry menirukan perkataan Luhut saat itu.

Terlebih kata Ferry, konteks yang dilakukan oleh Sri Mulyani dan Luhut merupakan ajakan langsung para petinggi IMF untuk tidak berpose dua jari yang identik dengan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi. 

Ditambahkan Ferry, aturannya jelas tidak boleh ada unsur kampanye diacara kenegaraan sekelas IMF. Menurut dia, harusnya hal ini dapat dikawal.

"Aturannya jelas enggak boleh dan itu disampaikan dalam forum (IMF) itu. Aturannya kita harus kawal bersama-sama karena karena kalau nggak ditegakan enggak jelas," tuturnya.

Biar kalian tahu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyimpulkan bahwa dugaan pelanggaran yang dilakukan Luhut Binsar Pandjaitan dan Sri Mulyani Indrawati di acara pertemuan IMF-World Bank tidak memenuhi unsur ketentuan pidana pemilu.

Karena itu, Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menyebut bahwa yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Menteri Keuangan tersebut bukan merupakan pelanggaran pemilu.

"Jadi menurut hasil pemeriksaan, baik Luhut dan Sri Mulyani waktu itu maksudnya ingin mencegah tamu-tamu dalam pertemuan tersebut untuk tidak mengacungkan satu atau dua jari ketika foto karena acungan jari satu dan dua di Indonesia saat ini identik dengan Paslon capres/cawapres," ujar Ratna kepada wartawan, Selasa (6/11/2018).

Rekomendasi