Strategi PDIP Bagi Coattail Effect Jokowi di Pileg

| 16 Nov 2018 19:30
Strategi PDIP Bagi <i>Coattail Effect</i> Jokowi di Pileg
Presiden Joko Widodo (Wardany/era.id)
Jakarta, era.id - Sebagai partai pengusung utama capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, PDI Perjuangan tentu harus mengatur cara untuk membagi efek ekor jas (coattail effect) bagi partai pengusung lainnya yang tergabung di Koalisi Indonesia Kerja (KIK). 

Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira, coattail effect adalah hal yang wajar antara partai dan kadernya. Sehingga dalam pilpres 2019, cukup wajar jika PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yang mendapat coattail effect karena capres 01 dan capres 02 merupakan kader kedua partai tersebut.

"Bukanlah hal yang mengherankan, kalau PDI Perjuangan atau Gerindra yang memperoleh keuntungan coattail effect dari pilpres ini. Karena hanya kedua partai ini menampilkan kadernya dalam Pilpres 2019," ungkap Andreas ketika dihubungi wartawan, Jumat (16/11/2018).

Anggota DPR RI ini menyebut, kader yang baik tentu akan menambah simpati publik sehingga efek ini pun akan semakin dirasakan oleh partai pengusungnya begitu pun sebaliknya. Jika kader itu tak dianggap baik oleh masyarakat maka akan membawa pengaruh buruk juga.

(Jokowi-Ma'ruf Amin/era.id)

Untuk koalisi gemuk, seperti Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang berisi sembilan partai pengusung paslon nomor urut 01 ini justru hal ini harus diperhatikan. Sehingga, PDIP kemudian mengatur strategi untuk membagi coattail effect. Salah satu caranya dengan mempersilakan para caleg partai pengusung lain untuk memasang foto paslon nomor urut 01 di alat peraga kampanye (APK) mereka.

"Caleg memasang foto Jokowi-Ma'ruf pada alat peraga kampanyenya adalah dalam rangka memperoleh coattail effect. Sehingga, caleg mengkampanyekan capres pada saat yang sama dia mengkampanyekan dirinya," ucap Andreas.

Andreas juga mengambil contoh, pembagian elektoral dilakukan para partai pengusung dengan cara mengidentifikasi diri sebagai bagian dari Jokowi dan ini sudah dilakukan oleh Partai Golkar dan Partai Nasdem.

"Sekarang dilakukan Partai Golkar dengan Gojo (Golkar Jokowi), Nasdem dengan 'Jokowi Presidenku, Nasdem Partaiku'. Ini tidak lepas dari upaya mengidentifikasi diri sebagai bagian dari Jokowi dengan harapan memperoleh keuntungan elektoral dalam pilpres," kata Andreas.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Dia bilang, PDIP sebagai partai pengusung utama paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin akan berjuang bersama dengan delapan partai pengusung lainnya. Sehingga, hal ini akan mencerminkan kesatupaduan antara parpol pengusung.

"Di dalam tim kampanye itu kan mencerminkan kesatupaduan parpol dan kemudian relawan. Tapi partai juga punya tanggung jawab. Maka, dengan turun ke daerah ini, kami meyakini Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Perindo, PSI, PKPI melakukan hal yang sama," ujar Hasto.

Rekomendasi