Ungkapan 'Tabok' Jokowi, PDIP: Itu Teguran Halus

| 24 Nov 2018 19:33
Ungkapan 'Tabok' Jokowi, PDIP: Itu Teguran Halus
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto (Diah/era.id)
Garut, era.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyebut ungkapan 'tabok' yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan bentuk teguran halus. Ungkapan itu digunakanya untuk penyebaran hoaks, terkait isu Jokowi anggota PKI.

Kata Hasto, pesan utama yang hendak disampaikan Jokowi adalah bahwa politik harus ditunjukkan dengan hal positif. Sehingga, daripada menyebar fitnah lebih baik semua pihak berlomba menunjukkan prestasi.

"Tak usahlah kemudian menggunakan berbagai upaya untuk memfitnah. Itu kan suatu teguran, ya. Sebenarnya masih kategori halus untuk mengingatkan agar berbagai fitnah dan hoaks itu tidak perlu dilakukan lagi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/11/2018).

Sekjen PDI Perjuangan itu lalu membandingkan dengan era Orde Baru Soeharto. Menurutnya, di era itu maka pelaku fitnah terhadap presiden pasti tak sekedar ditabok.

"Kalau di jaman Orde Baru kan itu, wah itu bukan hanya ditabok. Tapi, sudah diculik, dimasukkan penjara. Pak Jokowi itu kan cuma kiasan lah, kiasan dari seorang presiden yang ingin mengingatkan. Agar ini menjadi cambuk untuk kita semuanya mengedepankan hal positif," ungkapnya.

Kata Hasto, serangan hoaks terhadap Jokowi sudah terjadi jauh-jauh hari sejak Pilpres 2014 lalu. Menurutnya isu PKI terus saja dilancarkan hingga saat ini.

"Terbukti yang dulu pun tak efektif. Tapi kalau sudah tahu tak efektif, kenapa harus dipakai terus? Pak Jokowi juga bertanya-tanya, jadi jengkel juga," jelasnya.

Biar kalian tahu, ungkapan 'tabok' dikeluarkan saat ia membagikan sertifikat tanah di Lampung Tengah. Dalam pembagian sertifikat tanah di Tegal, Jawa Tengah dan Jakarta, Presiden Jokowi juga mengeluarkan pernyataan soal politik genderuwo dan politik sontoloyo.

"Di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. Lah kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," ujar Jokowi, Jumat (23/11).

 

Rekomendasi