Pesawat NASA Mendarat di Mars

| 27 Nov 2018 10:20
Pesawat NASA Mendarat di Mars
Ilustrasi Mars (Pixabay)
Jakarta, era.id  - Pesawat antariksa milik NASA, InSight, berhasil mendarat di Mars, Senin (26/11) waktu setempat, membawa perangkat yang dirancang untuk mempelajari getaran seismik di planet tersebut.

Dilansir Antara, Selasa (26/11/2018), pesawat ini diluncurkan dari California pada Mei lalu. Dia akan menjelajahi planet tersebut selama 24 bulan ke depan (hampir satu tahun di Mars) untuk mengumpulkan data demi menyingkap bagaimana Mars terbentuk. Penjelajahan ini juga diharap bisa memberi informasi baru terhadap asal-usul bumi serta planet lain di sistem tata surya.

"Alasan kami menggali Mars adalah untuk memahami, bukan hanya Mars, tapi, juga bumi," kata pimpinan investigator Jet Propulsion Laboratory (JPL), Bruce Banerdt.

Salah satu topik utama yang mereka gali mengenai Mars adalah, yang semula planet hangat dan basah, berevolusi menjadi kering, dingin, sepi dan tidak ada kehidupan. Kepala ilmuwan di NASA, James Green, meyakini ada sesuatu yang saat ini belum bisa dijelaskan, Mars dahulu diduga memiliki kutub magnet atau aktivitas tektonik.

Aktivitas tektonik di bumi banyak menghilangkan jejak mengenai terbentuknya planet ini, namun, berbeda dengan Mars, yang cenderung statis sehingga ilmuwan dapat membuat runut waktu geologi.

Tentang InSight

InSight adalah pesawat ulang-alik kedelapan yang sukses mendarat di Mars, pesawat lainnya juga dioperasikan oleh NASA. Pesawat menembus atmosfer Mars yang tipis dalam kecepatan 19.795 kilometer per jam dan terjun dalam kecepatan 77 mil ke permukaan planet dalam 7 menit.

Pesawat diprogram agar berhenti selama 16 menit untuk menghilangkan debu di sekitarnya, kemudian ia mengembangkan panel surya, seperti membentangkan sayap, untuk menghasilkan daya. InSight merupakan singkatan dari Interior Exploration Using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport, misi ke-21 yang diluncurkan dari Amerika Serikat ke Mars sejak Mariner pada 1960-an.

 

 
Rekomendasi