ERA.id - Robot penjelajah Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Perseverance memasuki atmosfer Planet Mars pada Kamis, (19/2/2021), dan berhasil mendarat di sebuah kawasan kawah berukuran besar, mengawali proses pencarian jejak-jejak makhluk hidup purba di planet tersebut.
Proses pendaratan yang disiarkan langsung via media sosial memperlihatkan para manajer di Jet Propulsion Laboratory NASA di dekat Los Angeles, AS, bersorak gembira saat sinyal radio pendaratan yang selamat itu berhasil terkonfirmasi. Robot penjelajah enam-roda itu berhasil melewati proses penerjunan dan mendarat di zona bernama Jezero Crater, lokasi yang diduga pernah menjadi dasar danau di Mars.
Proses penjelajahan ini menempuh jarak 472 juta kilometer dalam waktu tujuh bulan, sebelum robot tersebut masuk ke atmosfer Mars dalam kecepatan 19.000 km/jam.
Proses pendaratan ini dijuluki NASA 'teror selama tujuh menit' karena menjadi tantangan paling kompleks dalam sejarah penerbangan robotik.
"Ini pertanda: NASA berhasil, NASA berhasil," cuit Rob Manning, kepala teknisi di Jet Propulsion Laboratory beberapa saat setelah pendaratan.
"NASA works. When we put our arms together and our hands together and our brains together, we can succeed. This is what NASA does."@NASAJPL chief engineer and landing veteran Rob Manning celebrates #NASAPersevere's successful #CountdownToMars: pic.twitter.com/Bo74pC4xLO
— NASA (@NASA) February 18, 2021
Mekanisme pendaratan pada Kamis pagi, disiarkan pada pukul 4.55 pagi WIB, adalah bagian paling berisiko dari misi penjelajahan yang menyedot dana hingga 2,7 miliar dolar AS (Rp37,83 triliun). Robot dikirim ke Mars untuk menemukan fosil mikroba yang kemungkinan dapat ditemui di Mars sekitar tiga miliar tahun yang lalu ketika planet keempat tata surya ini dalam kondisi lebih hangat dan memiliki air.
Peneliti berharap robot Perseverance bisa menemukan tanda kehidupan di sedimen kuno planet Mars. Sampel batu yang dikumpulkan robot ini dari Mars akan menjadi yang pertama dikumpulkan manusia dari planet lain.
Sampel itu bakal dibawa pulang ke Bumi oleh dua robot penjelajah di misi NASA selanjutnya.
Keberhasilan misi NASA pada Kamis menjadi momen kemenangan bagi Amerika Serikat yang tengah dirundung pandemi COVID-19.
"Tim ini sangat mengesankan dalam menghadapi hambatan dan tantangan yang tejradi selama pendaratan robot penjelajah di Mars, dan di saat yang sama ada tantangan COVID-19," kata pelaksana Administrator NASA Steve Jurcyzk, dikutip dari Al Jazeera.