"Nanti data hanya ada satu misalnya dari Badan Pusat Statistik (BPS). Maka nanti yang namanya Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan apapun itu hanya mengacu kepada data yang dikeluarkan BPS," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).
Ketua DPP Partai Perindo ini juga menyebut program ini akan menjadi solusi dari tiap instansi yang kerap mengeluarkan data berbeda-beda. Program satu data ini diharapkan dapat menghindari tabrakan data dari tiap instansi pemerintaha.
"Sehingga angka-angka kemiskinan, angka-angka, misal jagung panen dan sebagainya atau padi atau beras juga akan punya data yang sama sehingga perdebatan soal angka itu selesai sampai di situ,” jelasnya.
“Ini adalah program ke depan yang dikerjakan oleh Pak Jokowi disamping program yang lain,” imbuh Arya.
Dalam kesempatan itu juga, Arya juga sempat menyinggung sikap kubu Prabowo yang hanya menyadur data BPS yang dianggap menguntungkan pihaknya saja. Namun, juga tetap meragukan data BPS karena dirasa merugikan paslonnya.
Menurutnya, sikap seperti itu menghancurkan kredibilitas BPS. Apalagi, hal itu dianggap dilakukan Prabowo untuk demi kepentingan Pilpres semata.
“Pak Prabowo kan juga punya gubernur. Apakah di daerah data BPS itu juga diragukan juga? Berani enggak dia melakukan itu,” tutupnya.