KNKT Temukan 6 Kerusakan Sebelum Lion Air PK LQP Jatuh

| 28 Nov 2018 16:14
KNKT Temukan 6 Kerusakan Sebelum Lion Air PK LQP Jatuh
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melaporkan hasil investigasi awal terkait kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air PK LQP dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang. KNKT mencatat sedikitnya ada enam masalah kerusakan yang terjadi pada pesawat sebelum terbang.

Keenam masalah tersebut ditemukan dalam empat kali penerbangan, sebelum tragedi jatuhnya pesawat Lion Air PK LQP dengan rute Jakarta-Pangkalpinang di Perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10) lalu.

"Dari data perawatan pesawat, sejak tanggal 26 Oktober, tercatat ada enam masalah atau enam gangguan di empat penerbangan yang tercatat di pesawat ini," ujar Investigator KNKT Ony, di Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).

Pertama, pada tanggal 26 Oktober, penerbangan dengan rute dari China ke Manado, ada kerusakan yaitu tidak terdeteksinya indikator kecepatan dan ketinggian yang dilaporkan oleh pilot.

"Kemudian dilakukan perbaikan. Maka dilakukanlah mengolah informasi Angle of Attack (AoA), atau indikator sensor kecepatan sensor ketinggian dalam satu komputer. Sudah dites, ada tombol pengetesannya dilakukan dan hasilnya normal," jelas Ony.

Masalah kedua terjadi usai mendarat di Manado. Kata Ony, gangguan berada pada pemeliharaan light illuminator after landing, kemudian diperiksa pada bagian flight control.

"Dilakukanlah pengecekan. Setelah selesai dicek, dihapus. setelah dihapus ternyata normal. Ya sudah itu lihat performanya di situ sudah bagus pengecekannya bagus dia menyatakan bagus," katanya.

Sampai pada tanggal 27 Oktober dengan rute Denpasar-Manado, kembali muncul beberapa masalah. Setelah teknisi membaca instruksi pemeriksaan, kerusakan ada pada message stall warning system.

"Ini artinya untuk indikator sensor yang stall yang AoA tadi bermasalah, cuman masalahnya dari sensor itu kan masuk ke beberapa komputer komputer mana yang bermasalah, dia menunjuk ke bagian inisial evaluation," jelasnya.

Setelah dicek, isinya adalah AoA sinyal fail. Lalu pengecekan dimulai dari riset pada aliran listriknya. tidak hanya sampai disitu, konnektornya dilepas, dibersihkan, dikeringkan sampai status kembali normal.

Kronologi jatuhnya Lion Air PK-LQP. (Mahesa/era.id)

Di hari yang sama dengan rute penerbangan ketiga yaitu Manado-Denpasar, masalah kembali muncul. Ony menyebut, teknisi memutuskan mengganti AoA yang bermasalah.

"Dilakukan penggantian. Penggantian tidak diganti begitu saja ada prosedurnya. Kemudian dites, ternyata hasil tesnya bagus yang boleh terbang lagi," lanjutnya.

Meskipun AoA sudah diganti dan sudah dites, hasilnya bagus, ternyata masih ada masalah lagi. "Berarti ada masalah lain selain yang itu. Muncul masalah baru lagi. Belum sempet diberesin, akhirnya pesawat memutuskan untuk terbang ke Jakarta," ungkap dia.

"Mungkin emang betul tidak ada masalah atau ada komputer lain yang belum termaksud dalam buku itu. seharusnya kalau pesawatnya baik-baik saja ada kelanjutannya lagi periksalah komputer yang lain. Seharusnya. Tapi keburu pesawatnya jatuh," kata Ony.

Rekomendasi