Dari data yang dirilis, terdapat kenaikan dana kampanye dari semula Rp31,7 miliar menjadi Rp41,9 miliar. Jumlah itu naik sebanyak 24 persen dari bulan sebelumnya.
Hingga saat ini, dana terbesar masih berasal dari Cawapres Sandiaga Uno yakni sebesar Rp28,5 miliar, sedangkan Capres Prabowo Subianto menggelontorkan dana sebesar Rp12 miliar dalam bentuk uang dan jasa. Kemudian dari partai koalisi tercatat hanya ada Partai Gerindra yang menyumbang yakni sebesar Rp1.389.942.500.
Rilis laporan dana kampanye Prabowo-Sandiaga. (Mery/era.id)
"Rp41,9 miliar naik kira-kira 24 persen. Jadi memang ada kenaikan. Dari breakdown-nya paling besar tetap Pak Sandi di Rp28,5 miliar. Lalu prabowo, bentuk uang dan jasa, totalnya 12 miliar. Uang Rp7 miliar. Lainnya sumbangan Partai Gerindra, dalam hal ini buku, buku Paradoks Indonesia," ujar Bendahara BPN, Thomas Dwijiwandonodi, di Media Center Koalisi Indonesia Adil Makmur, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Thomas juga menyebut, pihaknya menerima suntikan dana dari per orangan masyarakat ataupun kelompok masyarakat saat mereka melakukan kampanye di lapangan selama satu bulan terakhir.
Jika pada rilis sebelumnya sumbangan dari per orangan tidak disebutkan, kali ini sumbangan perorangan dipaparkan mencapai angka Rp10.050.000 juta. "Sementara sumbangan dari kelompok mencapai angka Rp27.563.000," jelasnya.
Selain itu, Thomas juga memaparkan total pengeluaran dana kampanye sebesar Rp1.173.024.180 miliar. Biaya tersebut dipakai untuk pertemuan tatap muka Rp7.120.415.621 miliar, pertemuan terbatas Rp1.140.637.047 miliar, serta kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye sebesar Rp21.589.502.500 miliar.
"Dana kampanye juga dikeluarkan pembelian peralatan Rp111.546.649, iklan media 257.500.000," tambah dia.
Ilustrasi (era.id)
Sementara itu, Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan, penyampaian laporan dana kampanye ini rutin dilakukan setiap bulannya guna mendukung tranparansi seperti yang diperintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Sandi, dana ini sudah paket hemat karena dirinya dan Prabowo Subianto melakukan inovasi dalam berkampanye sehingga tak memakan biaya yang besar.
"Beginilah kalau paket hemat. Manusia kalau dihadapkan keterbatasan pasti timbul inovasi-inovasi, dan tentunya inovasi-inovasi itu bagaimana kita mengandalkan kunjungan-kunjungan kepada tokoh masyarakat. Juga kunjungan-kunjungan kepada beberapa UKM dan kegiatan-kegiatan, yang sifatnya low cost di beberapa kegiatan, baik Pak Prabowo dan saya," ungkap Sandi.