Mendorong Optimisme Pendanaan Riset di Jawa Barat

| 29 Nov 2018 15:33
Mendorong Optimisme Pendanaan Riset di Jawa Barat
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan masih ada keraguan dari pemerintah untuk membiayai penelitian karena biaya mahal dan hasilnya cuman sebuah kertas.

"Hasil riset atau penelitian sejatinya bisa dimanfaatkan dan bermanfaat untuk publik/lembaga tertentu sebagai bagian dari inovasi," katanya membuka acara Kolokium Hasil Riset Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Jawa Barat Tahun 2018 di Gedung Sate Bandung, Kamis (29/11/2018).

Dikatakan, penelitian merupakan hal penting untuk kemajuan dan pengembangan, sehingga jangan ragu untuk membiayai riset.

Menurut Uu, penelitian sangat penting untuk kemajuan dan pengembangan. Pemerintah tidak bisa membuat keputusan yang bersifat sosial, pemerintahan, kemasyarakatan, apabila tidak ada riset terlebih dahulu.

"Riset dan penelitian biasanya di wilayah pemerintah terutama di daerah itu pemerintah kadang-kadang ragu apabila ingin membiayai riset dan penelitian, karena biaya mahal dan ada anggapan hasilnya cuman kertas. Itu sangat salah," ujar dia.

"Apabila pemerintah tidak ada terobosan dalam melayani masyarakat, kita akan ketinggalan dengan daerah lain. Jabar berlari untuk mengejar ketertinggalan dengan provinsi lain," lanjut dia.

Pemprov Jabar, kata dia, mendorong adanya riset melalui keberpihakan dengan anggaran di masa yang akan datang.

Sementara itu, acara Kolokium yang digelar untuk ketiga kalinya mengambil Tema: Riset Kreatif untuk Mendukung Jabar Juara Berbasis Inovasi dan Kolaborasi.

Kolokium ini merupakan salah satu media penyebarluasan hasil penelitian BP2D Provinsi Jawa Barat.

"Sasarannya, termanfaatkannya hasil penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek di Jawa Barat sebagai bahan kebijakan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat," kata Kepala BP2D Jawa Barat Lukman Shalahuddin.

Rekomendasi