Bambang Soesatyo, Calon Kuat Ketua DPR

| 22 Dec 2017 21:13
Bambang Soesatyo, Calon Kuat Ketua DPR
Gedung DPR. (foto: dpr.go.id)
Jakarta, era.id - Kursi Ketua DPR masih belum diisi setelah ditinggal Setya Novanto karena menjadi terdakwa kasus korupsi e-KTP. Partai Golkar kini sedang menjaring kader tepat dan terbaik untuk mengisi kursi itu.

Pengurus DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini, Khalid Zabidi berharap partainya segera menunjuk ketua baru DPR. Dia berharap sudah ada nama yang dipilih pada awal Januari 2018 atau sebelum masa sidang DPR yang dimulai 9 Januari.

"Tiga hari atau seminggu sebelum tanggal 9 nama itu diproses, jadi awal tahun baru, ketua DPR baru," kata Khalid, dihubungi era.id, Jakarta, Jumat (22/12/20170).

Dia mengatakan, ada tiga kriteria untuk menjabat kursi ketua DPR. Pertama, memiliki pengalaman di DPR, baik pimpinan komisi, pimpinan fraksi, atau badan-badan kelengkapan. Kedua, memiliki komunikasi politik lintas fraksi, dan ketiga, dapat memberikan kenyaman serta dapat bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Jokowi.

"Dari tiga kriteria itu muncul tiga nama, Bambang Soesatyo, Azis Syamsudin dan Agus Gumiwang," kata dia.

Khalid mengatakan, dari tiga itu yang memiliki chemistry dengan Presiden Jokowi adalah Bambang Soesatyo. Menurutnya, selama ini Bambang dapat kenyamanan institusional, ketatanegaraan dan politik dengan Presiden Jokowi. Sehingga DPR dan pemerintah bisa bersinergi dengan baik.

"Dari tiga nama itu , Bambang Soesatyo. Karena Azis itu sudah jadi Ketua Banggar, sudah bagus dia kerjanya, enggak ada masalah pemerintah dengan anggaran di bawah Azis Syamsudin lancar semua, APBN 2018 kemarin. Kemudian Agus Gumiwang bagus jadi Ketua Fraksi Golkar, untuk anggota-anggota Golkar mendukung dan mengawal pemerintahan Jokowi di sisa pemerintahan 1,5 tahun ini biar berhasil baik," katanya.

Namun tiga nama tadi masih berupa usulan. Kata Khalid, hanya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang berwenang menentukan siapa yang tepat menjadi Ketua DPR.

"Semoga ini jadi sinyal buat kedua belah pihak sehingga Pak Jokowi tidak mesti meminta dan menyebutkan (nama), tapi Pak Airlangga Hartarto juga sudah tahu lah keinginan Pak Jokowi," tuturnya.
Tags : ketua dpr
Rekomendasi