Kasus Novel Lambat, YLBHI: Butuh Solusi Jokowi

| 04 Nov 2017 16:38
Kasus Novel Lambat, YLBHI: Butuh Solusi Jokowi
Ketua Divisi Advokasi YLBHI, Muhammad Isnur (foto: paling kiri berkacamata). (TASYA/era.id)
Jakarta, era.id- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menilai pengusutan kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan berjalan lambat. Ketua Divisi Advokasi YLBHI, Muhammad Isnur khawatir, apabila dibiarkan terlalu lama, bukti yang ada dalam kasus akan hilang dan keterangan yang diberikan saksi juga semakin tidak jelas.

"Penting sekali ada terobosan cepat dari presiden untuk mendorong penyelesaian kasus ini," ungkapnya dalam diskusi 'Kasus Novel Setelah 200 Hari', di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (04/11/2017).

Menurut Isnur, saat ini kasus Novel Baswedan membutuhkan solusi segera dari Presiden Jokowi agar bisa segera terungkap. Menurut Isnur, dengan dibentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) merupakan sebuah dorongan atau ide yang diperlukan dalam penuntasan kasus Novel Baswedan. 

"Hal yang selama ini belum terungkap, terganjal dan belum terbuka secara publik bisa diungkap oleh TGPF ini. Dalam kerja sembunyi maupun terbuka dan ini legal," ujarnya. 

Isnur menambahkan, pembentuk TGPF ini akan berada di bawah presiden sehingga kalau tim ini nantinya mengungkap inisial maupun nama-nama yang terkait dalam kasus ini agar tidak berpotensi kriminalisasi. Ia juga berharap agar presiden dapat segera memberikan target yang jelas kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian terhadap penanganan kasus ini agar tidak berlarut-larut.

"Presiden juga harus memberikan target yang jelas kepada kapolri sehingga bila lewat dari target yang ditentukan presiden bisa mengambil langkah lain," tutupnya.

Tags :
Rekomendasi